Telko.id – Lelang spektrum di India, yang akhirnya berhasil digelar awal bulan ini tampaknya akan berlangsung lebih singkat dari yang diperkirakan. Seperti yang diharapkan, perusahaan telekomunikasi telah mengajukan penawaran secara penuh dengan Vodafone dan Idea Cellular berkonsentrasi pada band 4G di 2300 dan 1800 MHz.
Bharti Airtel dan Reliance Jio Infocomm menambah kepemilikan gelombang udara data mereka.
Kali ini, pemerintah membantu perusahaan telekomunikasi dalam hal keuangan dan telah memungkinkan mereka untuk menggunakan spektrum sebagai jaminan pinjaman.
Sementara itu, selama hari pertama penjualan spektrum, perusahaan telekomunikasi membuat tawaran sekitar Rs 53.531 crore atau setara Rp 500 miliar, meskipun mereka melewatkan 700 MHz yang diidamkan, lantaran harga dasar yang terlalu tinggi.
Untuk mendapatkan 5 MHz blok di band yang sangat efisien ini perusahaan perlu mengeluarkan uang sebanyak Rs 57.500 crore, sebuah harga yang tidak banyak setujui oleh operator telekomunikasi. Disamping juga kurangnya dukungan infrastruktur di frekuensi ini.
“Kita harus melihat beberapa intensitas selama hari berikutnya atau lebih dan menutup lelang dalam waktu seminggu,” kata Prashant Singhal, pemimpin telekomunikasi global di perusahaan konsultan EY, seperti dilansir Busines insider, Senin (3/10).
Sesuai laporan, pertarungan bisa kian sengit di perebutan band 1800 dan 2300 MHz, dengan telah rampungnya penetapan di band 2100 Mhz (3G), 800 MHz dan 2500 MHz (4G),
Selama penawaran, Vodafone dan Idea paling agresif tentang spektrum 2300 MHz. Ini masuk akal mengingat spektrum tersebut memang penting bagi keduanya, jika ingin bersaing dengan 4G Airtel dan Reliance Jio, utamanya dalam hal cakupan.
“Idea tak diragukan lagi menargetkan spektrum kapasitas tersebut (2300 MHz) di delapan circle kepemimpinannya, dan di pasar di mana mereka sudah memiliki spektrum 4G di band 1800. Sementara itu Vodafone India kemungkinan mengejar minimal 20 MHz blok di gelombang 2300 dan 2500 MHz, selain di band 1800 MHz,” kata analis lagi.