spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Hanya 4 Negara Saja Yang Aman Untuk Simpan Data

Telko.id – Trend dunia digital memang banyak memberikan manfaat dan kemudahan. Namun di sisi lain, sangat mudah juga untuk orang-orang yang berniat jahat untuk mengambil data maupun melakukan kejahatan cyber. Dan ternyata tidak banyak negara yang memiliki perlindungan yang baik terhadap data-data yang ada. 

Menurut pusat data centre Artmotion, hanya ada 4 negara saja yang dianggap benar-benar aman untuk penyimpanan data privacy. Hal ini terungkap dalam laporannya yang berjudul ‘Data Danger Zones’.

Laporan tersebut dibuat berdasarkan penggabungan data independen dari PBB, World Economic Forum, Transparency International dan beberapa kelompok privasi terkemuka lainnya. Artmotion pun melakukan pemeringkatan 170 negara di seluruh dunia dalam kemampuan negara tersebut untuk menyimpan informasi digital yang aman, swasta dan aman.

Screenshot_2016-08-12-10-50-18_crop_533x405

Yang jadi benchmark untuk identifikasi negara paling aman untuk penyimpanan data adalah Swiss. Dengan “potential risk score” hanya 1.6%. Diikuti oleh Singapura sebagai negara Asia paling aman, dengan skor risiko 1,9%. Hal ini disebabkan oleh undang-undang privasi independen yang diberlakukan oleh negara tersebut. Selain itu, stabilitas politik juga berperan terhadap keamanan datanya.

Untuk Hong Kong menempati posisi ke 5, Taiwan berada di posisi 6 dan Korea Selatan di nomor 15
Ketiganya gabung bersama dengan Singapura yanf masuk ke 15 negara teraman secara global. Inggris dan Amerika Serikat hanya mampu berada di peringkat 23 dan 38.

Meskipun pertumbuhan Asia cukup tinggi sebagai market untuk penyimpanan data, ternyata benchmark baru menunjukkan bahwa masalah keamanan data dan privacy kurang mendukung. Terlihat dari 15 negara yang teraman, hanya 3 negara Asia yang masuk. Sementara itu, hanya beberapa manajer IT memilih untuk menyimpan data di Afghanistan atau Yaman. Cina pun, yang sangat berkembang pesat pusat data centernya bahkan tidak lolos ke 50 besar negara paling aman.

Yang lebih mengejutkan, India sebagai salah satu negara yang merupakan pusat teknologi kunci di Asia dan juga pusat data terbesar di dunia, ternyata hanya menempati peringkat 107. Jauh dibawah Rusia dan Turki.

Mengomentari studi baru tersebut, Mateo Meier, data privacy expert menjelaskan bahwa dengan adanya data ini mempermudah pebisnis maupun individu untuk menentukan penyedia layanan cloud hosting maupun daya hosting.

“Terutama seperti saat ini, di mana dunia begitu volatile sehingga dalam berbisnis tidak hanya membutuhkan atau mempertimbangkan peraturan privasi data, tetapi juga memperhitungkan faktor risiko lain seperti lingkungan politik, lokasi geografis dan infrastruktur fisik,” sahut Mateo Meier menjelaskan, seperti dilansir dari Innovation Asia.

Sebagai tambahan informasi tentang ‘Danger Data Zone’ ini, Artmotion memeriksa lebih dari 3,5 triliun alamat IP di 170 negara yang menjadi subjek penelitian dan memberikan salah satu panduan paling komprehensif yang pernah dibuat untuk keamanan data.
Meier pun berharap, dengan adanya analisis ini, para pebisnis dapat membuat keputusan yang lebih tepat berkenaan tentang bagaimana dan di mana tempat menyimpan data mereka, dan memiliki pemahaman yang lebih baik apakah benar-benar aman atau tidak. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU