Foxconn sudah lama menjadi partner bagi Apple dalam memproduksi device untuk produsen asal Amerika tersebut. Sejalan dengan itu, kedua perusahaan secara berkesinambungan terus meningkatkan lagi kerjasamanya. Salah satu program kemitraan yang saat ini sedang dijalankan berkaitan dengan energy.
Saat ini, Foxconn sedang membangun pembangkit energi tenaga surya 400 megawatt . Lokasi proyek ini di Henan, China. Rencananya akan selesai pada tahun 2018. Sebagai proyek pertama di program ini, Foxconn berkomitmen untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan di Zhengzhou. Di mana, produksi final iPhone dilakukan.
Sebagai pemain terbesar di manufaktur elektronik skala global, keberlangsungan usaha penjadi pilar penting bagi Foxconn. Hal itu yang membuat Foxconn harus melakukan investasi yang signifikan menuju green manufacture. Teknologi inovatif pun diterapkan sehingga standar tertinggi untuk mendukung tujuan tersebut dapat tercapai. Termasuk juga efisiensi energi, perlindungan terhadap lingkungan dan mempromosikan greener ecosystem di industri saat ini dan ke depan.
“Kami sangat antusias untuk memulai inisiatif ini dengan Apple. Perusahaan kami berbagi visi untuk keberlanjutan bisnis ke depannya dan saya berharap bahwa ini proyek energi terbarukan akan berfungsi sebagai katalis bagi upaya terus mempromosikan ekosistem hijau dalam industri kami dan di luar, ” ujar Terry Gou, pendiri dan CEO Foxconn Technology Group menjelaskan.
“Keberlanjutan bisnis ini merupakan pilar inti dalam strategi Foxconn dan Apple berkomitmen untuk berinvestasi di bidang manufaktur hijau. Foxconn juga merasa harus bertanggung jawab, melindungi udara dan air, dan mengembangkan terus energi bersih. Semua itu menjadi jantung dari komitmen Apple ke China,” ujar Lisa Jackson, Wakil President Apple bidang Lingkungan, Kebijakan dan Inisiatif Sosial.
Selanjutnya, Lisa juga menyatakan bahwa sebenarnya proyek yang dilakukan tersebut akan lebih membantu kesinambungan proyek Apple di Cina sehingga diperlukan untuk adopsi energi yang terbarukan tersebut.
Apple telah mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk melindungi lingkungan dengan transisi dari bahan bakar fosil ke energi bersih. Saat ini perusahaan powering 100 persen dari operasinya di China dan Amerika Serikat, dan lebih dari 87 persen dari operasi di seluruh dunia, dengan energi terbarukan.
Selain itu, Foxconn juga akan melakukan integrasi server ke dalam bisnis produk telekomunikasinya. Hal ini di dorong oleh kondisi di mana cloud computing data center saat ini sudah berkembang pesat. Dari murni server menjadi full system integration yang meliputi server, storage dan switch jaringan. Bahkan sudah banyak suplier yang upgrade lini produk nya untuk memenuhi permintaan pasar yang baru. Langkah ini juga mengurangi kemungkinan klien untuk minta potongan harga.
Selain Foxconn, perusahaan ODM lain seperti Quanta dan Inventec, kemudian vendor server Dell pun sudah mengintegrasikan storage dan network serta mengalihkan ke server solution. Targetnya adalah layanan small cloud computing.
Foxconn baru-baru bermitra dengan Hewlett-Packard (HP) untuk mendirikan perusahaan patungan dan berharap mendapat order dari Facebook, Amazon dan penyedia layanan komputasi awan lapis kedua. Saat ini, Foxconn baru mendapatkan pesanan dari Microsoft untuk platform Azure nya. (Icha)