Telko.id – Sebagai mobile platform online-to-offline (O2O), Grab harus bisa memastikan bahwa layanan yang diberikan selalu stabil dan terus meneru berinovasi. Dan, semua nya itu banyak harus ditangani dengan baik secara internet, khususnya teknologi. Itu sebabnya, Grab menunjuk Mark Porter sebagai Chief Technology Officer (CTO) for Transport untuk memastikan bisnisnya berjalan baik.
Menanggapi pengangkatan Mark, Theo Vassilakis, Group Chief Technology Officer mengatakan, “Lebih dari 1 dari 6 penduduk Asia Tenggara telah bepergian bersama kami dan jutaan orang telah mendapatkan beragam manfaat sebagai mitra pengemudi kami. Selain memberikan cara aman, terjangkau dan mudah untuk bepergian, kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan sistem kami terus stabil dan andal seiring dengan pertumbuhan Grab. Kami memahami ketika hal-hal tidak berfungsi, hal tersebut tidak hanya terkait dengan ketidakmampuan pengguna mendapatkan tumpangan; namun juga berdampak pada kehidupan banyak orang.”
“Dalam waktu bersamaan, cepatnya laju inovasi di Grab juga berarti kami harus merancang, membangun, dan menghadirkan fitur dalam waktu sesingkat satu minggu. Penting bagi kami untuk memastikan kami dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, serta perkembangan lanskap pasar. Dengan keahlian terhadap sistem mendalam yang ia miliki, tidak ada talenta yang lebih mampu atau berpengalaman dibandingkan Mark yang dapat memastikan infrastruktur teknologi Grab aman, kuat, dan sejalan dengan tujuan perusahaan.”
Sebagai CTO of Transport, Mark bertugas untuk mengawasi pengembangan ketangkasan platform dan machine learning, kecerdasan buatan (AI) dan kapasitas data science untuk memberikan pengalaman transportasi yang lebih aman, lancar dan personal. Berbasis di Seattle, Mark akan memimpin dan bekerja dengan tim engineering di seluruh jaringan R&D global Grab yang tersebar di 6 negara termasuk Singapura, Seattle, Beijing, Bangalore, Ho Chi Minh City dan Jakarta.
Selain memberikan cara aman, terjangkau dan mudah untuk bepergian, Mark juga memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan sistem terus stabil dan andal seiring dengan pertumbuhan Grab. Pasalnya, jika hal-hal tidak berfungsi, hal tersebut tidak hanya terkait dengan ketidakmampuan pengguna mendapatkan tumpangan; namun juga berdampak pada kehidupan banyak orang.
Termasuk juga menjamin bahwa beberapa perbaikan utama untuk menciptakan pengalaman transportasi yang lebih baik yang sudah dicanangkan oleh Grab selesai dan berjalan lancar hingga bisa diluncurkan pada kuartal terakhir ini. Mulai dari menambahkan fitur pesan suara di dalam GrabChat, menjadi alternatif yang lebih cepat dan aman dibandingkan mengirim pesan, terutama bagi mitra pengemudi.
Kemudian menambahkan tombol ‘batal’ kapanpun setelah konsumen melakukan pemesanan maupun sebelum driver memperoleh tumpangan. Karena, pelanggan sering memasukkan lokasi penjemputan yang salah, dan fitur ini telah membantu mengurangi angka pembatalan pemesanan setelah pelanggan mendapatkan tumpangan.
Mark juga harus memastikan ada nya fitur menemukan mitra pengemudi lainnya secara otomatis jika mitra pengemudi yang ditunjuk sistem menolak pemesanan, sehingga pelanggan akan mendapatkan pengemudi lainnya secara lebih cepat tanpa harus kembali memasukan detail pemesanan. Termasuk juga membuat fitur yang memungkinkan penumpang untuk mengubah lokasi tujuan setelah perjalanan dimulai untuk GrabCar, JustGrab dan GrabBike. Fitur ini kini tengah diujicobakan di beberapa kota terpilih.
Selain memberikan cara aman, terjangkau dan mudah untuk bepergian, kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan sistem kami terus stabil dan andal seiring dengan pertumbuhan Grab. Kami memahami ketika hal-hal tidak berfungsi, hal tersebut tidak hanya terkait dengan ketidakmampuan pengguna mendapatkan tumpangan; namun juga berdampak pada kehidupan banyak orang.”
Semua itu harus dipastikan lancar karena setiap harinya, Grab memproses 20TB data
“Jadi, Grab harus memanfaatkan data yang ada dengan berbagai tingkat. Pertama untuk memberikan pengalaman yang lebih lancar, personal, dan intuitif kepada pelanggan kami. Kedua untuk menciptakan layanan transportasi yang lebih cerdas dan lebih efisien di Asia Tenggara, dan ketiga untuk bekerja dengan berbagai kota dalam mengoptimalkan lalu lintas dan solusi multi-modal dengan mempelajari pola perjalanan,” tambah Theo.
Saat ini, Grab telah melayani lebih dari 2,5 miliar pemesanan kendaraan di Asia Tenggara sejak perusahaan ini mulai berdiri pada tahun 2012. Seiring dengan pertumbuhan Grab untuk menjadi platform ride-hailing terbesar di Asia Tenggara, Mark akan memastikan infrastruktur teknologi Grab makin kuat, guna menciptakan standar keandalan layanan tinggi, serta stabilitas bagi para pengguna, dan pada saat yang sama, dapat terus beradaptasi mendukung inovasi produk yang berkelanjutan. Hal ini akan mendukung upaya Grab untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi pelanggan.
“Grab membentuk masa depan mobilitas di Asia Tenggara dan dalam prosesnya, Grab juga membawa jutaan orang masuk ke dalam realitas ekonomi baru. Saya merasa terhormat diberi kesempatan untuk bergabung bersama Grab dan tidak sabar untuk bekerja sama dengan talenta teknologi terbaik di dunia,” jelas Mark Porter.
“Tim kami mengenal Asia Tenggara dengan sangat baik, dan saya berharap dapat menggabungkan keahlian saya dengan pengetahuan mereka untuk membuat setiap perjalanan bersama Grab sempurna, baik bagi penumpang maupun mitra pengemudi,” tambah Mark.
Mark bergabung bersama Grab setelah lima tahun bekerja di Amazon; terakhir menjabat sebagai General Manager, Amazon RDS, Amazon Aurora, dan Amazon RDS for PostgreSQL. Mark membawa keahlian teknologi mendalam serta pengalaman kepemimpinan dari masa kerjanya di NASA, Oracle dan Caltech. (Icha)