Telko.id – Beredar sebuah peringatan darutat yang diklaim berasal dari Google beberapa saat lalu. Peringatan itu menyasar 2,5 juta pengguna Gmail yang disebut berisiko terdampak pada pembobolan Salesforce.
Google buka suara dan membantah peringatan tersebut. Dalam unggahan pada blog resminya, Google menegaskan bahwa Gmail memiliki sistem perlindungan yang kuat dan efektif.
“Klaim terkait peringatan keamanan Gmail adalah informasi yang salah,” tertulis dalam pernyataan Google, dikutip Kamis (4/9/2025).
Lebih lanjut, Google mengakui bahwa para penipu yang melancarkan metode phising memang kerap mencoba mengelabui korban melalui pesan masuk (inbox) di Gmail.
Namun, Google memastikan sistem penyaringan di Inbox sudah tangguh. Raksasa asal Mountain view itu mengatakan lebih dari 99,9% upaya phising dan penyebaran malware berhasil dicegah untuk sampai ke pengguna.
“Keamanan merupakan hal yang sangat penting bagi semua perusahaan, semua pelanggan, semua pengguna, kami menangani pekerjaan ini dengan sangat serius,” jelas Google.
Baca juga:
- IM3 SATSPAM, Fitur AI untuk Tangkal Penipuan Digital
- Ancaman Siber Makin Canggih, AI Jadi Solusi Keamanan Digital
Perusahaan mesin pencari tersebut mengatakan telah berinvestasi besar-besaran, terus berinovasi, dan mengomunikasikan secara jelas tentang risiko dan perlindungan yang diterapkan.
“Sangat penting bahwa percakapan di bidang ini akurat dan factual,” ujar Google.
Terakhir, Google juga mengimbau pengguna untuk menambah proteksi dengan mengimplementasikan Passkey, yakni sistem keamanan alternatif dari password yang dinilai lebih aman.
Situs Geekspin – media dibidang teknologi di New York, AS, sebelumnya pernah melaporkan bahwa Google mengeluarkan peringatan darurat kepada semua pengguna Gmail menyangkut peningkatan ancaman siber.
Peringatan yang juga tertuju ke pihak ketiga yang bekerja sama dengan Google itu dihubungkan dengan kelompok peretas ShinyHunters berkode UNC6040. Kelompok hacker ini meretasa basis data Salesforce beberapa waktu lalu.
Salesforce sendiri menyimpan informasi kontak dan catatan pengguna Google dari kalangan usaha kecil dan menengah. Peretas melakukan phising suara, menyasar operator perusahaan untuk meminta data.
Mereka juga memeras dengan meminta uang tebusan melalui bitcoin. Sebagai tindak pencegahan, pengguna diingatkan agar tidak membuka tautan apapun dari surel yang tidak jelas asalnya, serta jangan sembarangan dalam membagikan informasi atau kata sandi di situs yang meragukan.
Meningkatkan kewaspadaan menjadi kunci utama. Pengguna Gmail diimbau hanya mempercayai notifikasi resmi dari Google dan menghindari segala bentuk peringatan mendesak yang datang melalui surel yang tidak dikenal. (AGI)