Telko.id, Jakarta – Verily, divisi kesehatan Alphabet, dilaporkan mengantongi izin penerapan fitur EKG atau Elektrokardiogram untuk Study Watch, smartwatch buatan mereka. EKG adalah alat pendeteksi detak untuk merekam aktivitas jantung secara elektronik.
Dilansir Telko.id dari The Verge pada Rabu (23/01/2019), Google sebelumnya mengumumkan program Study Watch pada April 2017.
Study Watch adalah platform untuk meneliti cara terbaik mengumpukan data kesehatan via smartwatch. Namun, platform itu bukan untuk smartwatch yang dijual bebas ke konsumen.
{Baca juga: Alat Pelacak Tidur Apple Bisa Deteksi Dengkuran Pengguna}
Saat itu, Verily telah memiliki fitur EKG di smartwatch buatannya. Namun, mereka tak pernah berhasil mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Baru sekarang mereka bisa mengantongi izin tersebut.
Ketika Apple mengumumkan fitur elektrokardiogram untuk Apple Watch, konsumen menilai ada sesuatu yang cukup unik dan berbeda. Tapi, sekarang, banyak yang meyakini EKG akan menjadi komponen standar di smartwatch masa mendatang.
Verily mengatakan, fitur EKG di Study Watch dimaksudkan untuk merekam, menyimpan, mentransfer, dan menampilkan ritme detak jantung sebagai saluran tunggal. Verily pun menghadirkannya untuk para profesional.
{Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan dengan Bantuan Smartwatch}
Fitur EKG di jam tangan pintar ini bakal membantu para profesional kesehatan untuk mengetahui kondisi jantung pasien dewasa. Hal serupa bisa diterapkan untuk pasien non-dewasa.
Tak hanya Apple dan Verily, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga bekerja sama dengan Fitbit, Samsung, dan beberapa perusahaan lain. Proyek yang mereka kerjakan merupakan bagian dari percontohan program pra-sertifikasi baru. (SN/FHP)