Telko.id – Dalam mengembangkan internet of things memang tidak bisa sendirian. Perlu ada kerjasama karena konsep dari internet of things ini adalah lintas industri.
Untuk itu, General Electric menjalin kerjasama dengan perusahaan teknologi besar asal Cina, Huawei. Targetnya adalah mengembangkan berbagai alat yang terkoneksi dengan internet.
Berbarengan dengan itu semua, GE juga membuka software incubator dengan nilai 11 juta $ di Shanghai untuk mendorong pertumbuhan teknologi baru dan start-ups. Tujuannya untuk memuluskan transisi digital berbagai peralatan agar lebih efisien.
GE menyatakan bahwa akan ada lebih dari 200 pekerja bakal terserap di kampus teknologi GE Digital Foundry yang berada di Shanghai dengan luas 4000 meter persegi. Ini adalah program ke dua dari empat program serupa yang rencananya akan dibuka pada tahun ini. Program pertamanya sudah berjalan di Paris.
Ditempat inilah para developer diberikan keleluasaan untuk menciptakan software baru berbasiskan operating system GE Predix. Sedangkan Huawei juga merencanakan untuk mengembangkan platform yang bakal disukai.
Divisi digital GE ini juga bertujuan untuk memanfaatkan apa yang disebut Internet of Things. Dimana, pada era IoT bakal bermunculan perangkat yang terhubung secara digital. Baik dalam pada peralatan kesehatan, barang-barang rumah, industri, pertanian dan sektor lainnya.
ABI Research memperkirakan bahwa dunia akan memiliki lebih dari 30 miliar perangkat terhubung secara nirkabel pada tahun 2020. Angka tersebut naik dari 10 juta pada tahun 2013. Sedangkan GE memperkirakan bahwa pasar internet Cina mampu tumbuh hingga pada 2020 akan mencapai 166 miliar$.
“Pertumbuhan Internet industri di Cina menuntut tidak hanya modal dan pengembangan dari perusahaan seperti GE dan mitra kami – tetapi juga komitmen untuk menyelaraskan sektor swasta dan publik untuk membangun bersama-sama,” kata GE CEO Digital Bill Ruh dalam sebuah pernyataan. (Icha)