Telko.id – Apa yang menimpa Galaxy Note 7 bisa dibilang menjadi sebuah petaka bagi Samsung. Dan seperti sudah diduga sebelumnya, kerugian besar yang dialami perusahaan asal Korea Selatan ini – akibat recall besar-besaran yang dilakukan – telah berdampak pada jatuhnya pendapatan dan laba Samsung di kuartal ketiga 2016.
Dilaporkan Mashable, Kamis (27/10), pendapatan perusahaan untuk kuartal ini adalah 47.82 triliun won (Rp 545 triliun), turun 3,87 triliun won atau Rp 44 triliun yoy (year on year). Laba operasional untuk kuartal ini juga turun tajam dibandingkan tahun lalu – 5.2 triliun won (Rp 59 triliun), turun 2,19 triliun won (Rp 24 trilun).
[Baca: Ini Dia Kerugian Samsung Akibat Recall Galaxy Note 7]
Namun demikian, Samsung menegaskan bahwa sementara Divisi Mobile Communications dan IT menderita karena penghentian Note7, Divisi Consumer Electronics mencapai pertumbuhan pendapatan yang solid tahun ke tahun karena penjualan yang kuat dari SUHD TV set dan peralatan rumah premium.
Dan sementara Samsung masih akan menderita lantaran luka yang ditimbulkan Note7 pada kuartal berikutnya, perusahaan berharap akan melihat banyak perbaikan tahun depan.
“Melihat ke tahun 2017, perusahaan akan fokus pada pencapaian pertumbuhan pendapatan yang solid melalui normalisasi bisnis mobile sementara meningkatkan pendapatan untuk bisnis komponen melalui perluasan V-NAND dan panel OLED,” kata laporan laba.
Salah satu misi utama Samsung untuk tahun depan, jika bicara tentang divisi mobile-nya, adalah “memperoleh kembali kepercayaan konsumen,” dan itu akan menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat, mengenai bagaimana Samsung akan berusaha untuk mencapai misi itu.
Baru-baru ini, Samsung mulai menawarkan diskon besar-besaran untuk pengguna Galaxy Note 7 yang ingin mengganti perangkatnya dengan Galaxy Note 8 tahun depan. Dengan catatan, mereka tetap setia menggunakan perangkat Samsung. Ke depan, tawaran menarik lainnya bukannya tidak mungkin akan digulirkan. So, kita lihat saja.