Foxconn dan Nokia Setuju Hidupkan Kembali Manufaktur di Chennai India
Telko.id – Foxconn Technology Group telah mencapai kesepakatan dengan Nokia untuk menghidupkan kembali pabrik manufaktur dekat Chennai. Langkah ini diambil setelah kedua nya menata kembali kerjasamanya dari masa lalu yang cukup sulit. Termasuk juga mengabaikan kewajiban pajak perusahaan Finlandia ini di India dan permasalahan hukum di beberapa negara.
Dalam komunikasi formal pertama kepada pemerintah India tentang masalah ini, Foxconn mengusulkan untuk mengkonversi pabrik Nokia menjadi pusat manufaktur global untuk ponsel dan peralatan jaringan telekomunikasi, seperti yang dilansir dari Economic Times.
Foxconn, produsen ponsel terbesar di dunia ini menginginkan zona ekonomi khusus di mana pabrik akan dibangun.
Salah satu yang diusulkan adalah menerapkan area tersebut menjadi area tarif domestik tanpa biaya kepada perusahaan, yang akan memungkinkan ponsel dan peralatan telekomunikasi untuk dijual secara lokal, bukan hanya yang dikirim ke luar negeri.
Sebagi kompensasinya, pemerintah akan dibayar melalui model ‘pay-per-phone-sold’ selama periode waktu yang ditentukan. Tujuannya adalah untuk mengangkat kapasitas pabrik kembali ke posisi puncak produksi dimasa jayanya, yakni sebesar 100 juta ponsel tahun.
Untuk itu, Foxconn berencana untuk menginvestasikan $ 5 milyar pada India, juga mendesak pemerintah Tamil Nadu untuk dapat mengatasi kondisi negara dan menangani semua isu-isu yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
“Sebuah dialog formal terjadi antara pimpinan Foxconn dan Nokia beberapa minggu yang lalu. Keduanya tertarik, tapi proyek kebangkitan ini akan membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah Tamil Nadu dan Pemerintah India, “kata Foxconn pada Economic Times melalui surat elektronik (22/09), setelah eksekutif bertemu departemen kunci pejabat.
“Foxconn dan Nokia dapat bekerja sama untuk menarik lebih banyak bisnis ke negara dan mampu membuat India sebagai pusat manufaktur global berikutnya untuk ponsel dan peralatan telekomunikasi,” tambah perusahaan.
Pihak Ecomonic Times juga telah melihat salinan surat, yang juga dikirim ke industri sekretaris Tamil Nadu.
Seorang pejabat senior di kementerian IT dan elektronik, yang tidak ingin diidentifikasi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Foxconn berniat untuk membuat “lebih besar proposisi nilai” di India.
Beberapa pejabat dari departemen terkait akan bertemu Ketua Foxconn Terry Gou minggu ini di Taiwan untuk diskusi tentang langkah strategis ke depannya.
Sayang, pihak Nokia enggan berkomentar atas pertanyaan yang spesifik. Nokia hanya menyatakan “Pembekuan aset di lokasi perlu diselesaikan dulu oleh pemerintah sehingga kita dapat menemukan pembeli yang cocok.”
Pemerintah India, berharap dapat mengaktifkan kembali pabrik Nokia di Sriperumbudur dekat Chennai, yang ditutup pada akhir 2014 karena terkena sengketa pajak sebesar Rs 21.000. Kondisi tersebut menyebabkan kerugian lebih dari 12.000 pekerjaan.
Dua tahun lalu, pabrik itu dikeluarkan dari Microsoft dengan mulai $7,2 miliar. Sedangkan pembicaraan dengan Foxconn untuk mempertimbangkan mengambil alih pabrik baru dimulai pada Juni.
“Rencana mengaktifkan pabrik ini harus clear. Jangan sampai pembekuan aset tidak dicabut oleh otoritas pendapatan India. Itu sebabnya, kami meminta pemerintah India untuk memastikan bahwa kewajiban pajak Nokia tidak harus dibawa ke Foxconn,” kata pembuat multi-produk Taiwan melalui surat elektronik. (Icha)