Telko.id – Ericsson tak mau ketinggalan di tengah banyaknya klaim yang berkembang terkait 5G. Baru-baru ini, perusahaan asal Swedia itu mengatakan telah menjadi yang pertama untuk mengkomersialkan New Radio (NR) 5G untuk Massive MIMO, dengan penyebaran pertama terjadi di tahun 2017.
Sebelumnya, seperti dilaporkan Fiercewireless, Rabu (31/8), perusahaan juga telah lebih dulu mengumumkan 5G Plug-Ins (bulan Juni) untuk mengatasi beragam kasus penggunaan 5G. Di sini, Ericsson bekerja sama dengan lebih dari 20 operator seluler di seluruh dunia.
“Peluncuran ini cukup komprehensif dan mencakup total 12 produk,” kata Joakim Sorelius, Kepala Arsitektur 5G di Ericsson.
Ia menjelaskan, NR 5G Ericsson yang pertama ini diberi nama AIR 6468, dan mendukung beamforming berkinerja tinggi dalam radio, serta Massive MIMO dan Multi-User MIMO 5G Plug-ins.
AIR 6468 menggabungkan antena canggih dengan beberapa port yang dapat dikendalikan untuk memungkinkan beamforming. Kemampuannya dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna sekaligus meningkatkan kapasitas dan cakupan serta mengurangi interferensi.
Eksklusif untuk Ericsson adalah pembagian tenaga secara instan, seperti yang terlihat dalam wideband Radio 2242, yang memungkinkan tenaga secara langsung dibagi antara operator, standar dan band, mengoptimalkan sumber daya radio. Cloud RAN juga dibahas dalam arsitektur jaringan 5G Ericsson, dan Baseband C608 memberikan switching kinerja tinggi dalam penyebaran RAN Elastis.
5G didorong oleh kasus penggunaan, termasuk mobil tanpa pengemudi atau self-driving car dan Internet of Things (IOT), tetapi standar masih dalam penyelesaian. Ericsson bekerja sama dengan 3GPP, di mana standar sedang digodok, dan telah terlibat dalam beberapa uji coba lapangan 5G sejauh ini, sehingga tidak menutup kemungkinan memiliki ide yang baik terkait standar tertinggi yang bisa dimiliki, kata Sorelius.