Telko.id – Tiga operator telekomunikasi terbesar di China telah ditengahi kesepakatan yang akan melihat mereka membayar biaya yang lebih rendah untuk sewa ruang menara, hal ini disebabkan oleh penciptaan aset menara mereka secara patungan pada akhir tahun lalu.
Dilansir TotalTelecom (13/7), ketiga operator ini melakukan penghematan besar dan kuat yang berasal perjanjian baru dengan perusahaan patungan China Tower.
China Mobile, China Unicom dan China Telecom mengeluarkan pengajuan bursa merinci biaya terbaru mereka untuk mendapatkan akses ke menara yang kini dipegang oleh China Tower.
Pada dasarnya, pengajuan menunjukkan bahwa operator akan menerima diskon besar dan kuat pada biaya sewa untuk menara secara bersama oleh dua atau lebih perusahaan telekomunikasi. Selain itu, terdapat juga biaya yang terpisah dari jadwal untuk akses ke menara yang ada pada China Tower pada tahun lalu dan untuk menara baru, serta terdapat pula tarif yang berbeda untuk menara yang sudah menerima penawaran sebelum penciptaan perusahaan patungan China Tower ini.
Dengan strategi seperti ini, para analis meyakini bahwa ketiga pemain besar di negeri Tionkok ini berhasil menghadirkan efisiensi pada anggaran belanja modal san pemeliharaan mereka.
Bahkan, menurut South China Morning Post melaporkan bahwa pemain terbesar di pasar mobile mereka yakni China Mobile akan melakukan penghematan sebesar 2,4 miliar yuan atau setara dengan € 325 juta pada tahun ini, sementara saingan mereka yakni China Unicom dan China Telecom akan menghemat masing-masing CNY1.9 miliar dan CNY1.8 miliar.
Laporan tersebut juga menempatkan keuntungan EBITDA tahunan untuk tiga perusahaan pada angka 1% untuk China Mobile dan 2% untuk China Unicom dan China Telecom.
Sekadar informasi, aset menara gabungan dari perusahaan telekomunikasi ini Telcos gabungan aset menara mereka untuk membuat China Tower pada bulan November silam, kemudian Joint Venture mengambil alih aset senilai CNY213.9 miliar dan saat ini memberikan izin sewa kepada tiga operator tersebut.
Sekadar mengingatkan, beberapa bulan lalu, dua pemain besar di industri telko Indonesia yakni XL Axiata dan Indosat Ooredoo juga membuat perusahaan patungan dengan kepemilikan saham sebesar 50:50 dengan nama perusahaan tersebut adalah One Indonesia Synergy.