Telko.id – Ledakan jumlah perangkat yang terhubung dalam satu waktu menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh penyedia layanan di era Internet of Things dan tentu saja 4G dan (nantinya) 5G. Di tahun 2016 saja, data memprediksi bahwa 2 miliar orang akan mengakses layanan melalui internet. Angka tersebut belum termasuk dengan perangkat dan sensor IoT yang saling berkomunikasi melalui jaringan. Masifnya konektivitas yang terjadi secara bersamaan dalam satu waktu menjadi tantangan yang kian mendesak untuk diatasi.
Menjawab tantangan tersebut, F5 Networks merilis 100 GbE VIPRION® blade Terbaru untuk Mendukung Kebutuhan konektivitas dalam Internet of Things dan Migrasi Jaringan 4G menuju 5G, di mana perangkat tersebut mampu mengelola lebih dari 1 miliar koneksi atau 100 kali lipat lebih banyak daripada jumlah perangkat yang saat ini terhubung secara bersamaan dalam satu waktu,
Produk ini diluncurkan untuk menjawab kebutuhan perusahaan dalam menghadapi perkembangan Internet of Things (IoT), evolusi penyedia layanan menuju jaringan 5G, dan juga meningkatkan perlindungan terhadap serangan distributed denial of service (DDoS) danmalicious payloads – serangan yang disembunyikan di dalam trafik – yang semakin masif menargetkan pengguna.
Viprion 4450 blade, mampu menjawab tantangan konektivitas dan concurrency atau mengelola koneksi yang terhubung secara bersamaan di era Internet of Things (IoT). Hal tersebut dimungkinkan karena perangkat tersebut menyediakan kemampuan untuk mengelola lebih dari 1 miliar koneksi yang terhubung secara bersamaan pada satu waktu, ketika diterapkan di sebuah F5 eight-blade chassis, dan berkat fitur dua port 100GbE serta enam port 40GbE yang ditawarkan.
Sebagai tambahan, bagi penyedia layanan khususnya, blade terbaru ini mampu mempermudah proses transisi jaringan mobile dari 4G menuju 5G, serta meningkatkan kinerja elliptic curve cryptography (ECC) dan 2K keys dengan SSL. Singkatnya perangkat ini dapat meningkatkan kinerja jaringan agar mampu menanggulangi ledakan jumlah pelanggan dan penggunaan data, seraya mewujudkan efektivitas dari penerapan DNS, IPv6 migration dan SGi firewall di ekosistem penyedia layanan.
“Portofolio yang luas dari application delivery atau pengiriman aplikasi yang ditawarkan oleh F5, sudah sejalan dengan salah satu prioritas utama dari enterprise dan penyedia layanan di era digital saat ini, yaitu menghubungkan orang, aplikasi, informasi, dan perangkat melalui infrastruktur hybrid yang skalabel dan cerdas. Perkembangan kebutuhan ini tidak hanya didorong oleh permintaan pengguna, tetapi juga didorong oleh kebutuhan dari industri vertikal seperti transportasi, kesehatan, edukasi, layanan finansial, dan bebagai sektor lainnya yang semakin ‘rakus’ dalam mengonsumsi data,” ujar Emmanuel Bonnassie, Senior Vice President, APAC, F5 Networks.
Emmanuel menambahkan, “Berangkat dari meningkatnya ketergantungan akan aplikasi dan kebutuhan untuk mampu menyesuaikan infrastruktur IT dengan kebutuhan yang semakin berkembang secara lebih cepat, F5 memastikan bahwa pengiriman aplikasi di lingkungan yang hyper-connected dapat terlaksana tanpa adanya gangguan.”
Kinerja dan skalabilitas yang tidak tertandingi untuk mendukung serta mengamankan layanan yang krusial. Tuntutan konektivitas yang disebabkan oleh berbagai perangkat yang digunakan oleh perorangan maupun bisnis, dan juga pertumbuhan dari IoT, semakin membebani kinerja jaringan penyedia layanan. Menurut IDC, sebanyak lebih dari 2 miliar orang diprediksi mengakses internet melalui perangkat mobile di tahun 2016.
“IoT mendorong terjadinya ledakan jumlah perangkat yang terhubung dengan jaringan. Oleh karena itu, penyedia layanan semakin didesak untuk mampu mengelola konektivitas yang semakin masif, mengelola ratusan juta koneksi yang terjadi secara bersamaan pada satu waktu, dan juga pertumbuhan non-stop dari signaling traffic,” ujar Robert Pizzari, Senior Director for ANZ at F5 Networks.
“Skalabilitas dan ekstensibilitas sistem, serta ekspansi kapasitas jaringan yang sedemikian besar menjadi jawaban yang dibutuhkan oleh penyedia layanan agar mampu mengelola dinamika pertumbuhan konektivitas tersebut.
VIPRION B4450 blade dan 4800 chassis menawarkan connection setup rate yang superior, mencapai 20 juta koneksi per detik (CPS). Dan, ketika dikombinasikan dengan BIG-IP Local Traffic Manager (LTM) dapat memberikan tingkat skalabilitas yang mempermudah penyedia layanan untuk migrasi jaringan 4G menuju 5G –menyediakan kemampuan untuk mengelola konektivitas yang dibutuhkan di jaringan 5G.
Selain konektivitas, keamanan juga masih menjadi salah satu prioritas utama dari penyedia layanan. Di zaman di mana serangan siber terjadi hampir terjadi setiap waktu, memiliki sistem perlindungan yang dapat berkembang seiring dengan waktu dan mampu mengetahui risiko yang timbul sebelum serangan terjadi menjadi kian krusial. F5 VIPRION 4450 blade dan pendekatanfull-proxy dari F5 BIG-IP Advanced Firewall Manager (AFM) mampu membedakan koneksi yang berpotensi bahaya dan koneksi yang berasal dari pengguna sebenarnya, serta mampu menyerap dan menangkal koneksi yang berbahaya bahkan sebelum menyerang sumber daya jaringan.
F5 memantapkan posisinya sebagai pemimpin industri, dengan menyediakan platform yang mampu menangani tingginya kebutuhan konektivitas yang terjadi secara bersamaan pada satu waktu, seraya semakin memperkuat keamanan di next generation platform, dan tetap menjaga tingginya tingkat ketersediaan, kualitas, kepuasan pengguna. Pada akhirnya, F5 menyediakan perlindungan terhadap investasi yang telah ditanamkan oleh organisasi. Rencananya, VIPRION B4450 hardware blade akan tersedia di kuartal kedua tahun 2016. (Icha)