Telko.id – Kemampuan drone untuk menyediakan cakupan jaringan yang cepat di daerah terpencil saat ini tengah diuji oleh Nokia dan Ericsson, yang secara terpisah mengumumkan tes kendaraan udara tak berawak dengan operator seluler terkemuka.
Tim dari dua vendor raksasa ini bekerjasama dengan operator seluler untuk menguji kemampuan drone untuk menyediakan cakupan jaringan dan mendukung perkembangan 5G.
Dilansir dari TotalTelecom (16/8), Nokia mendapat bola menggelinding dengan pengumuman uji coba pesawat tak berawak yang dilakukan di Inggris dalam hubungannya dengan EE, salah satu operator terkemuka di Inggris.
Ujicoba melihat sebuah pesawat tak berawak yang digunakan untuk membawa miniatur base station milik Nokia di sekitar daerah pedesaan sekitar kota Inverness di utara Inggris, dan dirancang untuk membuktikan kemampuan drone yang memungkinkan operator untuk cepat mengatur akses jaringan mobile.
Sebuah LTE-capable dari Nokia Flexi Zone Pico sel base station digunakan untuk menyediakan panggilan suara, layanan video streaming, dan mobile akses data dengan kecepatan hingga 150 Mbps. Sementara tidak ada layanan yang dibutuhkan koneksi ke inti eksternal, Nokia mengatakan tengah menguji backhaul dari small cell standar dengan jaringan inti EE menggunakan koneksi satelit.
Sementara itu, Mansoor Hanif, direktur jaringan akses radio di EE mengatakan, ujicoba ini menunjukkan bahwa kombinasi dari drone dan teknologi base station yang inovatif adalah cara yang efektif untuk menggelar layanan 4G di daerah terpencil.
Hal senda juga dilakukan oleh vendor sekaligus pesaing dari Nokia yani Ericsson. Ericsson bekerja sama dengan China Mobile untuk menguji peran yang drone bisa lakukan dalam perkembangan 5G.
Selama ujicoba, sebuah drone diterbangkan menggunakan jaringan seluler China Mobile, Ericsson juga menjelaskan bahwa pesawat tanpa awak ini dilengkapi dengan ‘teknologi 5G-enabled’. Para mitra berhasil menyelesaikan serah terima antara beberapa sites selama penerbangan pesawat tak berawak, pada jaringan yang masih digunakan oleh pelanggan China Mobile.
Ericsson mengatakan ujicoba merupakan bagian dari kemitraan yang luas untuk pengembangan teknologi 5G dengan China Mobile, dan membuktikan bahwa drone bisa digunakan untuk memberikan “aplikasi mission-critical seperti dukungan untuk layanan darurat.”
Namun, vendor infrastruktur ini mengindikasikan sebuah kehati-hatian pada penggunaan masa depan drone, menjelaskan bahwa operator selular harus mampu menjamin low end-to-end latency jaringan untuk menjamin keamanan dan keandalan layanan tersebut.