spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Dijegal AS, Huawei Pesimistis Bisa “Kudeta” Samsung

Telko.id, Jakarta  – Sanksi embargo yang dijatuhkan Amerika Serikat, cukup membuat Huawei kelimpungan. Beberapa target perusahaan pun harus direvisi. Bahkan raksasa teknologi asal China itu pesimis untuk bisa mewujudkan ambisinya “mengkudeta” Samsung sebagai penguasa pasar smartphone.

Huawei Technologies mengatakan pada Jumat (9/8/2019) waktu setempat bahwa perusahaan akan kesulitan untuk memenuhi target menjadi produsen ponsel terbesar di dunia.

{Baca juga: Klarifikasi Trump, Gedung Putih: Huawei Tetap Masuk Daftar Hitam}

Tahun ini, perusahaan asal China itu mengaku benar-benar terkendala dengan pengiriman produk. Alasannya, tak lain karena pemerintah Amerika Serikat melakukan embargo. Mereka masuk daftar hitam entitas.

Menurut laporan terbaru Reuters, seperti dikutip Telko.id, Huawei sebenarnya bakal mampu mengirimkan 300 juta ponsel pada tahun ini jika tak ada kebijakan boikot dari Presiden Donald Trump.

Richard Yu, kepala bisnis konsumen Huawei, mengatakannya pada konferensi pengembang di Dongguan, China selatan. Ia juga berujar, mereka telah membangun kampus mewah dengan model Eropa.

Juni 2019 lalu, perusahan sudah menyadari bahwa pemboikotan AS dan sekutunya berdampak besar terhadap target perusahaan. Padahal, mereka sangat berambisi menjadi penguasa ponsel.

Sempat lama bertengger di peringkat tiga, Huawei beberapa waktu lalu berhasil menggeser posisi Apple sebagai produsen ponsel terbesar kedua di dunia. Huawei pun lantas berambisi menggusur Samsung.

“Kami seharusnya akan menjadi produsen terbesar di dunia pada kuartal IV-2019. Tapi, melihat kondisi sekarang, proses mencapainya butuh waktu lebih lama,” kata pimpinan Huawei, Shao Yang, di Shanghai.

{Baca juga: Apple Babak Belur, Vendor Smartphone Asia Kuasai Pasar}

Namun Huawei tak perlu terlalu sedih. Karena kinerja Apple di kuartal kedua 2019 juga babak belur. Perusahaan asal Amerika Serikat ini merosot ke posisi empat di pasar smartphone. Hasil negatif dialami semua produk Apple, termasuk iPhone juga mengalami penurunan.

Kabar bagusnya, vendor-vendor smartphone asal Asia menguasai pasar. Menurut Business Insider, Apple merosot ke tempat keempat di kuartal kedua 2019 ini. Apple berada di bawah pabrikan Asia, seperti Samsung, Huawei dan Oppo yang berada di posisi pertama, kedua dan ketiga. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU