Telko.id – Nokia telah mengumumkan pembentukan Mission Critical Communications Alliance, sebuah kolaborasi global antara operator seluler, otoritas publik tingkat lokal dan nasional serta lembaga respon pertama untuk menetapkan standarisasi dalam penggunaan LTE untuk keselamatan publik.
Bukan hanya itu, aliansi ini juga akan berperan dalam memunculkan ide-ide baru serta kemitraan untuk mendukung momentum dalam penerapan teknologi di wilayah yang kerap didera bencana atau kejadian darurat.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima oleh tim Telko.id (22/9), Aliansi ini akan membawa pemangku kepentingan yang berbeda kedalam sebuah platform yang digunakan untuk menginformasikan dan memberikan panduan bagi para pembuat kebijakan terkait manfaat dari solusi keselamatan publik berbasis LTE untuk penyediaan layanan komunikasi penting yang berkualitas tinggi dan kuat.
Lebih dari 10 penyedia layanan dan agensi terkemuka seperti Mobile Radio Center dari Jepang dan Vodafone Hutchison Australia juga ikut ambil bagian dalam program Aliansi ini.
Sekadar informasi, 4G LTE menyediakan layanan keselamatan publik, termasuk responden pertama dengan fitur-fitur penting seperti streaming video high-definition secara real-
Beberapa negara juga sudah memperbarui sistem keselamatan publik mereka untuk memanfaatkan teknologi LTE. Sebagai contoh, kerjasama antara Nokia dan SK Telecom Korea baru-baru ini menunjukkan kemampuan Ultra Compact Network, yakni sebuah jaringan LTE portabel berbasis small cell yang dapat memberikan konektivitas 4G untuk keselamatan publik dan layanan penting bagi misi dan bisnis lainnya di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau.
Ashish Chowdhary, Chief Customer Operations Officer Nokia, mengatakan, mereka sangat senang dapat memfasilitasi beberapa stakeholder untuk lebih memperhatika solusi public safety.
“Setelah bekerja dengan berbagai badan pemerintah di bidang keselamatan publik selama lebih dari 60 tahun, kami merasa senang dapat memfasilitasi kelompok besar para pemangku kepentingan dalam komunitas keselamatan publik global untuk mendorong adopsi LTE dalam layanan komunikasi yang penting,” ujarnya.
Ia menambahkan, aliansi ini akan bekerjasama dalam mewujudkan manfaat unik LTE bagi keselamatan publik, yang memungkinkan otoritas nasional, regional dan lokal untuk memberikan level keselamatan dan keamanan yang lebih tinggi bagi para warga mereka, sekaligus menciptakan model bisnis baru yang inovatif untuk penyedia layanan.
“Kami juga menantikan hadirnya anggota lain dari Aliansi yang berkomitmen dalam menggunakan teknologi 4G untuk meningkatkan efektivitas layanan penting bagi misi.” tukasnya.