Telko.id – Menyusul upayanya mengurangi utang, Axiata baru-baru ini menegaskan bahwa perusahaan sedang melihat kemungkinan untuk mengatasinya dengan mengurangi sahamnya di beberapa perusahaan di luar negeri.
“Sejak pertengahan tahun lalu, Axiata telah menjajaki pilihan untuk lebih mengoptimalkan neraca dan struktur grup, berpotensi meliputi, namun tidak terbatas pada, rebalancing portofolio dan ulasan dari kepemilikan saham di anak perusahaan,” kata operator Malaysia ini, dalam sebuah pernyataan.
Komentar itu dikeluarkan dalam merespon laporan Bloomberg awal pekan ini, yang menyatakan bahwa Axiata berencana untuk memangkas sahamnya di berbagai anak perusahaan dengan kesepakatan yang bisa mengumpulkan hingga US$ 700 juta atau sekitar Rp 9 Triliun.
Sumber yang dikutip dalam laporan itu mengatakan bahwa Axiata ingin menjual sekitar 11% dari sahamnya di XL Axiata (Indonesia), serta sampai dengan 30% dari bisnisnya di Sri Lanka yang dipegang Dialog Axiata, dan 30% dari operasinya di Kamboja lewat Smart Axiata.
Sebagian dari hasil penjualan akan digunakan untuk membayar utang, yang menurut Bloomberg mencapai US$ 5.2 miliar pada akhir Juni.
Axiata sendiri masih bungkam terkait kebenaran berita ini. Perusahaan mengatakan akan mengungkap semua hal yang diperlukan pada waktu yang tepat. “Sampai saat ini, laporan tersebut adalah spekulatif,” kata Axiata, seperti dilansir Totaltelecom, Kamis (15/9).