Telko.id – Cisco telah mengungkapkan rencana untuk merumahkan hingga 5.500 karyawan setelah melaporkan pendapatan rata untuk tahun keuangan yang penuh dengan penurunan 2% pendapatan untuk kuartal keempat.
Vendor jaringan ini mengatakan akan merestrukturisasi untuk memotong biaya di daerah pertumbuhan yang lebih rendah, dan memungkinkan untuk memfokuskan investasi pada bidang prioritas termasuk IOT, data center generasi berikutnya dan cloud.
Dilansir dari TelecomAsia (19/8), restrukturisasi akan menghilangkan hingga 5.500 posisi, atau sekitar 7% dari total angkatan kerja global Cisco. Pengurangan karyawan akan dimulai pada kuartal ini.
Cisco sendiri membuat pengumuman seperti itu yang mengungkapkan bahwa pendapatan untuk FY16 flate di USD 49,2 miliar. Tidak termasuk kontribusi dari layanan penyedia video peralatan CPE Cisco, yang Cisco jual ke Technicolor senilai USD 600 juta pada tahun lalu, dengan estimasi pendapatan akan tumbuh sekitar 2%.
Demikian juga, pendapatan Q2 Cisco turun sebesar 2% secara year-on-year menjadi USD 12,6 miliar tetapi tumbuh 2% tidak termasuk pendapatan Video CPE.
Untuk laba bersih sendiri tumbuh 20% untuk setahun penuh yakni sebesar 10,7 miliar dan 21% pada kuartal keempat menjadi $ 2,8 miliar.
“Kami terus bekerja dengan baik dalam lingkungan makro yang menantang. Meskipun melambat dalam bisnis penyedia layanan dan pasar negara berkembang setelah tiga kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan, keseimbangan bisnis itu sehat dengan pertumbuhan order 5%,” kata CEO Cisco Chuck Robbins.
“Pertumbuhan ini dan keseimbangan menunjukkan kekuatan portofolio kami yang beragam. Pendapatan produk kami ditangguhkan dari perangkat lunak dan langganan tumbuh 33% menunjukkan momentum lebih lanjut dari transformasi model bisnis kami.” Tutupnya.