Telko.id – Peluang untuk 5G memang menggiurkan. Apalagi, dengan mengaplikasikan teknologi 5G maka operator memiliki peluang untuk menambah pendapatannya secara signifikan. Itu sebabnyam banyak operator yang sudah bersiap menghadapi era tersebut. Berbagai penelitian dan uji coba mulai dilakukan. China Mobile memilih ZTE untuk bekerjasama untuk membentuk Joint Innovation Lab atau JIL untuk teknologi 5G ini.
Kerjasama ini diresmikan pada KTT global TD-LTE Initiative (GTI) yang diselenggarakan selama Mobile World Congress 2016 di Barcelona. 5G JIL ini dibentuk untuk menarik beberapa pihak antar industri yang berbeda untuk memfasilitasi evolusi 4G ke 5G dan menciptakan virtual circle untuk inovasi. China Mobile memiliki rencana untuk membuat lebih banyak peluang kerjasama lagi antar industri yang berbeda untuk menggali potensial lain seperti komunikasi dasar, Internet of Things (IOT), Internet of Vehicle (IoV), Industri Internet, Cloud Robotics, Virtual Reality (VR), dan augmented Reality (AR).
Pusat laboratorium 5G JIL ini akan berada di Beijing dan laboratorium regional di China Mobile Internasional Information Port di Qingdao, Chongqing dan tempat lainnya. China Mobile dan mitranya akan secara aktif mengambil bagian dalam tes 5G yang dilakukan oleh kelompok IMT-2020 (5G) di Cina, untuk memperoleh validasi kandidat teknologi 5G, standart development dan konstruksi rantai industri. Sementara itu, China Mobile akan bekerja sama dengan Global TD-LTE Initiative (GTI), GSMA, NGMN dan organisasi internasional lainnya, serta mitra lain untuk memperluas kerjasama.
Sebagai salah satu mitra kunci pertama China Mobile, ZTE berkomitmen untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan lab termasuk promosi evolusi 4G, 5G standardisasi, pembangunan infrastruktur, dan produk serta pengembangan platform aplikasi.
“Peluncuran 5G JIL akan memperdalam dan memperluas kemitraan ZTE dengan China Mobile membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan adanya laboratorium ini maka perusahaan Cina akan berperan lebih banyak lagi pada standarisasi 5G secara global dan industry,” “kata Zhao xianming, Executive Vice President ZTE, menjelaskan. (Icha)