spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

ARTIKEL TERKAIT

Xiaomi Siapkan Ponsel Baterai 10.000 mAh, Ketebalan Kurang dari 8,5mm!

Telko.id – Baterai memang sangat diperhatikan konsumen sebelum membeli Smartphone. Maklum, smartphone akan selalu dimaksimalkan saat digenggam dan itu dalam waktu lama.

Bayangkan ponsel yang bisa bertahan dua, tiga, bahkan empat hari penuh dengan sekali isi daya, terlepas dari seberapa berat Anda menggunakannya. Mimpi yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan? Tampaknya tidak lama lagi.

Industri smartphone telah lama terobsesi dengan kamera, layar, dan chipset tercepat. Namun, di balik semua kemegahan spesifikasi itu, ada satu komponen fundamental yang sering kali menjadi titik lemah: baterai. Kemajuan teknologi baterai terasa jauh lebih lambat dibandingkan komponen lainnya.

Tapi, gelombang perubahan besar sedang datang. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Xiaomi, raksasa teknologi asal Tiongkok, sedang mempersiapkan terobosan yang bisa mengubah permainan secara total.

Setelah rumor tentang Redmi Turbo 5 Pro dengan baterai 9.000 mAh, Xiaomi dikabarkan tidak akan berhenti di situ. Perusahaan ini disebut-sebut sedang menggarap ponsel dengan kapasitas baterai yang hampir seperti legenda: 10.000 mAh.

Dan yang lebih mencengangkan lagi, ponsel dengan “power bank” internal ini diklaim akan memiliki ketebalan kurang dari 8,5 mm. Ini bukan sekadar rumor biasa; ini adalah sinyal bahwa era baterai tahan lama tanpa mengorbankan desain ramping akhirnya dimulai.

Bocoran Spesifikasi: Bukan Hanya Besar, Tapi Juga Cepat dan Ramping

Berdasarkan informasi yang beredar, ponsel misterius Xiaomi ini tidak hanya mengandalkan kapasitas raksasa. Bocoran menyebutkan dukungan untuk pengisian daya kabel (wired) 100W, yang berarti mengisi penuh baterai 10.000 mAh bisa dilakukan dalam waktu yang masih sangat masuk akal.

Belum lagi dukungan untuk pengisian nirkabel sangat cepat (very fast wireless charging). Kombinasi ini—kapasitas besar dan kecepatan isi ulang tinggi—adalah paket komplit yang selama ini diidamkan banyak pengguna.

Pencapaian teknik yang paling mencolok adalah klaim ketebalan bodi yang kurang dari 8,5 mm. Untuk memberikan perspektif, banyak ponsel flagship saat ini dengan baterai di bawah 5.000 mAh memiliki ketebalan sekitar 8-9 mm.

Memasukkan baterai dua kali lipat lebih besar ke dalam bodi yang bahkan lebih tipis adalah prestasi rekayasa yang luar biasa. Ini mengisyaratkan penggunaan teknologi baterai baru, kemungkinan dengan kepadatan energi yang lebih tinggi, atau penataan internal yang sangat efisien seperti yang pernah diterapkan pada Xiaomi Mi 10 dengan sistem pendingin Liquid Cool 2.0-nya yang canggih untuk mengatur ruang dan panas.

Lanskap Persaingan: Honor Juga Ikut Bermain

Xiaomi bukan satu-satunya yang melihat peluang di segmen ini. Rumor juga menyebutkan bahwa Honor, mantan anak perusahaan Huawei, berencana meluncurkan ponsel serupa dalam seri Win-nya, juga dengan baterai 10.000 mAh dan dukungan pengisian 100W. Ini jelas menunjukkan bahwa tren “baterai raksasa” sedang dipetakan secara serius oleh para pemain besar di industri.

Persaingan ini sangat sehat bagi konsumen. Ketika dua atau lebih vendor besar berinvestasi dalam teknologi yang sama, inovasi akan berjalan lebih cepat, dan harga bisa menjadi lebih kompetitif.

Kita mungkin sedang menyaksikan kelahiran segmen baru: “smartphone ultra-endurance” yang fokus utamanya adalah kebebasan dari stopkontak, tanpa mengabaikan performa dan estetika.

Pendekatan ini berbeda dengan lomba ketipisan ekstrem atau inovasi bentuk seperti yang diperlihatkan Samsung dengan Galaxy Z TriFold atau prototipe ponsel lipat tiga mereka.

Misteri Merek dan Target Pasar

Satu hal yang masih menjadi teka-teki adalah di bawah bendera merek apa Xiaomi akan meluncurkan perangkat ini. Apakah akan menjadi flagship Xiaomi murni, atau masuk dalam lini Redmi yang lebih agresif secara harga, atau bahkan dibawah label Poco yang fokus pada performa? Masing-masing pilihan akan membawa positioning yang berbeda.

Sebagai Xiaomi murni, perangkat ini bisa diposisikan sebagai teknologi showcase. Sebagai Redmi, ia bisa menjadi “game-changer” di segmen mid-range hingga high-end. Sebagai Poco, ia akan menjadi mesin bertenaga dengan daya tahan ekstrem untuk gamer dan power user.

Terlepas dari mereknya, kehadiran ponsel seperti ini menjawab keluhan nyata pengguna. Seperti yang diungkapkan salah satu komentar dari sumber berita, performa baterai bahkan pada ponsel berusia empat setengah tahun bisa sangat meningkat setelah proses “debloating” atau menghapus aplikasi bawaan yang tidak perlu.

Ini menunjukkan bahwa efisiensi perangkat lunak dan keras sama pentingnya dengan kapasitas fisik. Ponsel dengan baterai 10.000 mAh, dikombinasikan dengan optimasi software yang baik, benar-benar bisa menghilangkan “battery anxiety” untuk selamanya.

Masa Depan Teknologi Baterai dan Tantangannya

Meski terdengar menggembirakan, penting untuk menyikapi rumor ini dengan kepala dingin. Memasukkan baterai berkapasitas sangat tinggi ke dalam bodi tipis bukan tanpa tantangan.

Isu keamanan, manajemen panas, dan degradasi baterai dalam jangka panjang adalah faktor kritis yang harus diatasi.

Teknologi baterai dengan kepadatan energi tinggi, seperti yang mungkin digunakan di sini, sering kali memerlukan material dan proses yang lebih rumit.

Belum ada baterai berkapasitas ekstrem dan tipis yang telah disertifikasi oleh lembaga penguji seperti TUV, termasuk yang dikembangkan oleh startup seperti Betavolt yang disebutkan dalam diskusi.

Ini mengingatkan kita bahwa jalan dari prototipe atau rumor ke produk massal yang aman dan andal masih panjang. Namun, fakta bahwa raksasa seperti Xiaomi dan Honor dikabarkan serius menggarapnya adalah indikator kuat bahwa teknologi pendukungnya telah matang atau sangat dekat untuk diproduksi secara komersial.

Pada akhirnya, rumor tentang Xiaomi dan ponsel baterai 10.000 mAh-nya lebih dari sekadar bocoran spesifikasi. Ini adalah sebuah janji.

Janji bahwa kemajuan teknologi seharusnya membuat hidup kita lebih mudah, bukan menambah kecemasan. Ini adalah pengakuan bahwa daya tahan baterai tetap menjadi salah satu fitur paling penting bagi pengguna sehari-hari.

Jika rumor ini terbukti benar, kita mungkin akan melihat pergeseran prioritas dalam industri, di mana “berapa lama” menjadi pertanyaan yang sama pentingnya dengan “seberapa cepat”.

Dan untuk Anda yang lelah mencari stopkontak di bandara, kafe, atau meeting room, era baru kebebasan digital mungkin benar-benar akan segera tiba. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU