Telko.id – Xiaomi tiba-tiba meninggalkan sensor kamera Sony yang selama ini menjadi andalan. Xiaomi 16 Ultra, flagship terbaru yang dinanti-nanti, dikabarkan akan mengadopsi teknologi sensor dari SmartSens, produsen asal Shanghai yang baru-baru ini mencuri perhatian lewat kolaborasinya dengan Huawei.
Sensor kamera selalu menjadi salah satu komponen paling krusial dalam smartphone premium. Selama bertahun-tahun, Sony dan Samsung menjadi pemain dominan di pasar ini. Namun, munculnya SmartSens sebagai pesaing baru menunjukkan bahwa lanskap industri sensor kamera mulai berubah.
Keberhasilan sensor SC5A0CS milik SmartSens di Huawei Pura 80 Ultra membuktikan bahwa teknologi China kini mampu bersaing dengan raksasa seperti Sony.
Lantas, apa yang membuat Xiaomi tertarik untuk beralih ke SmartSens? Dan bagaimana dampaknya terhadap performa kamera Xiaomi 16 Ultra? Mari kita telusuri lebih dalam.
SmartSens: Pendatang Baru yang Sudah Siap Bersaing
SmartSens mungkin belum setenar Sony atau Samsung di pasar sensor kamera global, tetapi perusahaan ini telah menunjukkan kemampuan yang mengesankan.
Sensor SC5A0CS yang digunakan di Huawei Pura 80 Ultra berhasil menyaingi performa sensor Sony IMX989, terutama dalam hal dynamic range dan low-light performance. Ini adalah pencapaian signifikan untuk perusahaan yang relatif masih baru.
Keunggulan utama SmartSens terletak pada arsitektur pixel-nya yang inovatif. Teknologi ini memungkinkan sensor menangkap lebih banyak cahaya tanpa meningkatkan noise secara signifikan.
Selain itu, SmartSens juga dikenal dengan efisiensi daya yang lebih baik, yang bisa menjadi nilai tambah untuk smartphone dengan baterai terbatas.
Baca Juga:
Xiaomi dan Strategi Multi-Supplier yang Cerdik
Xiaomi bukanlah pemain yang bergantung pada satu supplier saja. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah menggunakan sensor dari berbagai produsen, termasuk Sony (LYT-900), Samsung (200MP ISOCELL HP9), dan Omnivision.
Pendekatan ini memungkinkan Xiaomi untuk mengoptimalkan biaya produksi sekaligus mengurangi risiko gangguan pasokan.
Jika benar Xiaomi 16 Ultra akan menggunakan sensor SmartSens, ini bisa menjadi langkah strategis untuk menekan harga jual tanpa mengorbankan kualitas.
Sebagai informasi, sensor Sony biasanya lebih mahal dibandingkan alternatif dari China. Dengan mengadopsi SmartSens, Xiaomi mungkin bisa menawarkan harga yang lebih kompetitif sambil tetap mempertahankan performa kamera kelas atas.
Apa yang Bisa Diharapkan dari Xiaomi 16 Ultra?
Berdasarkan bocoran yang beredar, berikut beberapa peningkatan yang mungkin hadir di Xiaomi 16 Ultra dengan sensor SmartSens:
- Performa low-light yang lebih baik: Arsitektur pixel SmartSens diklaim lebih efisien menangkap cahaya dalam kondisi minim pencahayaan.
- Dynamic range lebih luas: Kemampuan menangkap detail baik di area gelap maupun terang akan semakin baik.
- Akurasi warna yang lebih natural: Algoritma pengolahan gambar SmartSens dioptimalkan untuk reproduksi warna yang akurat.
- Efisiensi daya meningkat: Sensor yang lebih hemat daya berarti lebih sedikit drain pada baterai.
Selain itu, kabarnya Xiaomi 16 Ultra juga akan ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite 2, seperti yang dibahas dalam artikel sebelumnya. Kombinasi antara chipset terbaru Qualcomm dan sensor SmartSens bisa menjadi duo yang sangat kuat untuk fotografi mobile.
Bagi Anda yang ingin memaksimalkan pengalaman menggunakan perangkat Xiaomi, situs seperti HyperOSUpdates.com menyediakan panduan optimasi sistem.
Ada juga aplikasi MemeOS Enhancer di Google Play yang memberikan akses ke fitur-fitur lanjutan Xiaomi dan pembaruan sistem khusus untuk penggemar fotografi.
Perubahan strategi Xiaomi ini bisa menjadi pertanda besar bagi industri smartphone. Jika sukses, tidak menutup kemungkinan produsen lain akan mengikuti jejak mereka dalam mempertimbangkan sensor kamera alternatif di luar Sony dan Samsung.
Bagaimana menurut Anda? Apakah ini awal dari era baru di dunia fotografi smartphone? (Icha)