Telko.id – vivo meluncurkan seri S50 dan S50 Pro mini di China pada 15 Desember 2025, vivo bukan sekadar memperkenalkan penerus, melainkan mendeklarasikan perang baru di segmen menengah atas.
Mereka datang dengan paket lengkap: chipset flagship teranyar, baterai berkapasitas luar biasa, dan ketangguhan level tertinggi—sebuah kombinasi yang jarang ditemui di kelas harganya.
Lanskap ponsel mid-range premium memang sedang memanas. Setelah melalui fase persaingan kamera dan desain, arena pertarungan kini bergeser ke daya tahan dan efisiensi performa.
Konsumen semakin cerdas; mereka tak lagi hanya terpukau oleh jargon marketing, tetapi menuntut bukti nyata dalam penggunaan sehari-hari, terutama dalam hal ketahanan baterai dan kehandalan di berbagai kondisi. vivo S50 series hadir tepat di tengah gejolak ini, menjawab tantangan dengan spesifikasi yang, jujur saja, membuat beberapa varian flagship pun mungkin merasa tersaingi.
Lantas, apa saja yang membuat duo terbaru vivo ini layak disebut sebagai “game changer”? Mari kita telusuri lebih dalam, mulai dari jantung performanya yang berdenyut kencang, hingga ketangguhan fisik yang siap menghadapi segala cuaca. Inilah analisis lengkapnya.
Dua Wajah, Dua Kekuatan: Snapdragon 8s Gen 3 vs Gen 5
Perbedaan paling mendasar antara vivo S50 dan S50 Pro mini terletak pada otaknya. vivo S50 ditenagai oleh Snapdragon 8s Gen 3, sebuah chipset yang telah membuktikan diri sebagai pilihan tangguh untuk performa high-end dengan efisiensi daya yang baik.
Chipset ini menjadi andalan banyak ponsel performa, seperti realme GT 6 dan POCO F6, yang menawarkan pengalaman gaming dan multitasking mulus. Upgrade dari Snapdragon 7 Gen 4 di generasi sebelumnya (S30) adalah lompatan signifikan yang pasti akan terasa, terutama dalam rendering grafis dan kecepatan pemrosesan AI.
Sementara itu, vivo S50 Pro mini melangkah lebih jauh dengan memboyong Snapdragon 8 Gen 5 yang baru diumumkan. Ini adalah langkah berani yang menempatkan varian “mini” ini pada posisi yang sangat premium.
Dibandingkan dengan pendahulunya, S30 Pro mini, yang menggunakan Dimensity 9300+, upgrade ke SD 8 Gen 5 ini dijanjikan membawa “oomph” atau tenaga ekstra yang lebih besar, terutama untuk tugas-tugas komputasi intensif dan fotografi computational photography tingkat lanjut. Pilihan chipset ini jelas menjadi pembeda kelas dan harga antara kedua model.
Desain yang Diperbarui dan Ketangguhan Level “Tentara”
Secara desain, keduanya mendapatkan penyegaran. vivo S50 memiliki layar yang justru sedikit lebih kecil, 6.59 inci, dibandingkan pendahulunya, menandakan mungkin fokus pada ergonomi yang lebih baik. S50 Pro mini mempertahankan filosofi “mini”-nya dengan layar kompak 6.31 inci, menjadi oasis bagi pengguna yang rindu ponsel powerful dengan genggaman nyaman.
Kedua layar tersebut sama-sama menggunakan panel AMOLED FHD+ dengan refresh rate 120Hz, dipadukan dengan scanner sidik jari ultrasonik terbaru untuk kecepatan dan keakuratan membuka kunci yang lebih baik.
Namun, kejutan terbesar mungkin terletak pada sertifikasi ketahanannya. Kedua ponsel ini memiliki peringkat IP68 DAN IP69. IP68 sudah umum untuk ketahanan air dan debu, tetapi IP69 menandakan ketahanan terhadap semprotan air bertekanan tinggi dan uap panas—standar yang biasanya ditemukan pada perangkat industri atau smartphone rugged.
Ini adalah komitmen vivo terhadap daya tahan yang jarang ditemui di ponsel non-rugged, memberikan ketenangan pikiran ekstra bagi pengguna aktif.

Baterai Raksasa 6.500 mAh dan Pengisian Daya Cepat
Di era di mana ketergantungan pada ponsel sangat tinggi, kapasitas baterai sering menjadi penentu kepuasan. vivo S50 series menjawabnya dengan baterai berkapasitas sangat besar, 6.500 mAh, yang menggunakan teknologi Silicon-Carbon (Si/C).
Teknologi ini dikenal mampu meningkatkan densitas energi, artinya baterai bisa lebih tahan lama tanpa harus menambah ukuran fisik secara signifikan.
Dukungan pengisian daya 90W wired memastikan pengisian ulang yang sangat cepat dari baterai raksasa tersebut.
vivo S50 Pro mini mendapatkan keunggulan tambahan: dukungan pengisian nirkabel 40W. Fitur ini melengkapi posisinya sebagai varian premium, memungkinkan kemudahan pengisian daya tanpa kabel dengan kecepatan yang masih terhanging impresif. Kombinasi baterai besar dan pengisian cepat ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi power user.
Baca Juga:
Sistem Kamera Triple 50MP yang Solid
Di bagian kamera, vivo mengambil pendekatan konsisten untuk kedua model. Mereka berbagi konfigurasi triple camera yang dipimpin oleh sensor utama 50MP (IMX921), didampingi lensa telephoto 50MP (IMX882) dengan zoom optik 3x, dan lensa ultrawide 8MP.
Konsistensi ini menarik karena berarti pengguna tidak mengorbankan kemampuan fotografi utama meski memilih varian regular S50. Sensor IMX921 dan IMX882 adalah sensor yang capable, dan dipadukan dengan kekuatan pemrosesan dari Snapdragon 8s Gen 3 dan 8 Gen 5, dijamin akan menghasilkan foto yang detail dan tajam, terutama dalam kondisi cahaya cukup. Di bagian depan, kamera selfie 50MP siap menangkap momen dengan resolusi tinggi.
Harga dan Ketersediaan: Tarik-Ulur di Pasar Padat
vivo S50 ditawarkan dengan harga mulai CNY 2,999 (sekitar Rp 6,7 jutaan) untuk varian 12GB RAM/256GB penyimpanan, dan naik menjadi CNY 3,599 (sekitar Rp 8 jutaan) untuk konfigurasi tertinggi 16GB/512GB. Warna yang tersedia adalah Putih, Biru, Ungu, dan Hitam.
Sementara vivo S50 Pro mini, dengan chipset dan fitur nirkabel yang lebih premium, dibanderol mulai CNY 3,699 (sekitar Rp 8,3 jutaan) untuk 12/256GB, dan CNY 4,299 (sekitar Rp 9,6 jutaan) untuk 16/512GB.
Varian mini ini hadir dalam pilihan warna Putih, Ungu, dan Hitam. Kedua ponsel sudah bisa dipesan pra-order dan rencananya mulai dikirim pada 19 Desember 2025.
Dengan banderol harga tersebut, vivo S50 series jelas masuk ke medan pertempuran yang padat. Mereka bukan hanya harus berhadapan dengan sesama pendatang baru, tetapi juga dengan pesaing tangguh yang sudah lebih dulu memanfaatkan teknologi AI untuk pengalaman berbeda, seperti yang diusung HONOR 400 dengan fitur AI-nya.
Keunggulan vivo terletak pada paket lengkap: performa chipset terdepan, baterai terbesar di kelasnya, dan ketangguhan fisik yang tak terbantahkan.
Apakah kombinasi mematikan ini cukup untuk memenangkan hati konsen yang semakin kritis? Jawabannya akan terlihat seiring waktu, tetapi satu hal yang pasti: vivo telah mengangkat standar untuk apa yang harus dihadirkan oleh sebuah ponsel mid-range premium di akhir 2025. Mereka tidak hanya menjual spesifikasi, tetapi juga ketahanan dan keandalan—dua hal yang semakin berharga di tengah hiruk-pikuk inovasi yang sering kali mengabaikan aspek fundamental. (Icha)


