Telko.id – Tesla dan Samsung Electronics resmi menandatangani kesepakatan pasokan chip senilai $16,5 miliar. Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh CEO Tesla, Elon Musk, melalui platform X pada Senin (28/7/2025).
Musk mengonfirmasi bahwa pabrik Samsung di Taylor, Texas, akan memproduksi chip AI6 generasi terbaru untuk Tesla.
“Samsung setuju untuk memungkinkan Tesla membantu memaksimalkan efisiensi manufaktur. Ini poin kritis, dan saya akan terlibat langsung untuk mempercepat kemajuan,” tulis Musk.
Saham Samsung melonjak hampir 7% setelah pengumuman ini, mencapai level tertinggi sejak September 2024. Sementara itu, saham Tesla naik 1,9% dalam perdagangan pra-pasar AS.
Dukungan untuk Bisnis Foundry Samsung
Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi bisnis foundry Samsung yang tengah mengalami tekanan. Menurut analis NH Investment & Securities, Ryu Young-ho, pabrik Taylor sebelumnya hampir tidak memiliki pelanggan besar. “Pesanan ini cukup signifikan,” ujarnya.

Samsung, yang merupakan produsen chip memori terbesar di dunia, hanya menguasai 8% pasar foundry global—jauh di belakang TSMC yang memegang 67%.
Kesepakatan dengan Tesla diharapkan dapat mengurangi kerugian bisnis foundry Samsung, yang diperkirakan mencapai lebih dari 5 triliun won ($3,6 miliar) pada paruh pertama tahun ini.
Baca Juga:
Proyek Pabrik Taylor dan Tantangan Samsung
Pabrik Taylor, Texas, merupakan bagian dari strategi Samsung untuk memperluas bisnis di luar chip memori.
Namun, proyek ini sempat tertunda karena kesulitan mendapatkan pelanggan utama. Oktober lalu, Samsung bahkan menunda pengiriman peralatan chipmaking dari ASML karena belum ada komitmen pembelian.
Menurut Lee Dong-ju, analis SK Securities, produksi chip AI6 kemungkinan baru dimulai pada 2027 atau 2028.
Tesla sendiri sebelumnya mengumumkan bahwa chip AI5 akan diproduksi akhir 2026, dengan TSMC sebagai mitra utamanya.
Saat ini, Samsung memproduksi chip AI4 untuk sistem Full Self-Driving Tesla. Sementara TSMC akan memproduksi chip AI5 di Taiwan dan Arizona.
Kesepakatan ini juga menarik perhatian karena terjadi di tengah pembicaraan perdagangan AS-Korea Selatan.
Namun, pejabat Kementerian Perdagangan Korea Selatan menyatakan tidak ada kaitan langsung antara kesepakatan ini dengan negosiasi tersebut. (Icha)