Telko.id – PT LG Electronics Indonesia (LG) mengumumkan tiga langkah strategis utama untuk memperkuat posisinya di pasar Business-to-Business (B2B), khususnya pada kategori Information Display.
Langkah-langkah ini meliputi perluasan lini produk inovatif, peningkatan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan penjalinan kemitraan strategis dengan mitra global.
Agustian Yusetia, Business Head of Information Display LG Electronics Indonesia, menegaskan bahwa ketiga langkah besar ini menjadi kunci utama perusahaan dalam memperkuat dan memperluas dominasinya di pasar ini.
Penguatan di segmen B2B ini menunjukkan strategi LG yang tidak hanya berfokus pada pasar konsumen akhir, tetapi juga menjawab kebutuhan solusi teknologi bagi dunia usaha, sejalan dengan tren digitalisasi bisnis yang semakin masif.
Dari sisi produk, LG memperkenalkan serangkaian inovasi terbaru dari tiga kategori utama: TV Hotel, Commercial TV, dan LG LED MAGNIT.
Untuk kategori TV Hotel, LG menghadirkan varian baru UK760H dengan resolusi 4K UHD dan teknologi NanoCell, yang merupakan pertama kalinya diintegrasikan pada TV Hotel LG di Indonesia. Teknologi ini menawarkan visual dengan warna yang kaya dan kecerahan alami.
TV Hotel ini juga dilengkapi dengan sistem manajemen konten Pro:Centric, yang memungkinkan pengelolaan TV dilakukan secara terpusat, termasuk kontrol berbasis jaringan IP.
Fitur keamanan dan platform smart TV dengan dukungan Google Cast memungkinkan pengguna menikmati layanan streaming seperti Netflix, Disney+, Vidio.com, dan Vision+ dengan nyaman. Pembahasan mengenai layanan streaming seperti Netflix sendiri kerap menjadi topik hangat di industri.
Pada deret Commercial TV, LG menghadirkan model terbaru berukuran 75 inci dan 86 inci dengan teknologi NanoCell, serta model 100 inci dengan QNED EVO dan teknologi MiniLED untuk pengalaman visual sinematik.
Produk-produk ini dibangun dengan komponen industrial-grade dan didukung jaminan purna jual selama 3 tahun, membuatnya cocok untuk ruang edukasi, fasilitas publik, perkantoran, perhotelan, dan rumah sakit.
Baca Juga:
Di lini Micro LED, LG memperkenalkan LG MAGNIT All-in-One (model LAAA) berukuran 136 inci yang diproduksi di Korea.
Produk premium ini dirancang untuk ruang
pertemuan korporat dengan teknologi Micro Pixel Pitch dan Coating On Board (COB). LG juga terus berinovasi di bidang pendidikan dengan LG CreateBoard, layar interaktif pintar berukuran 55 hingga 86 inci yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) canggih dan kemampuan multisentuh hingga 40 titik.
Strategi kedua adalah penguatan produksi dalam negeri. LG memanfaatkan pabriknya di Cibitung yang memproduksi Commercial TV, Monitor Signage, Interactive Flat Panel, dan Videowall.
Keberadaan pabrik ini dinilai sebagai modal besar untuk kecepatan distribusi melayani kebutuhan pengguna di seluruh Indonesia. LG juga menargetkan pencapaian nilai TKDN minimal 40% untuk seluruh lini produk Information Display, sebagai bentuk komitmen nyata dalam pengembangan industri manufaktur nasional.
Dukungan layanan purna jual juga menjadi perhatian, dengan lebih dari 198 titik Service Center yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hal ini sejalan dengan pentingnya layanan purna jual yang prima di segmen B2B untuk membangun kepercayaan pelanggan.
Langkah strategis ketiga adalah penjalinan kemitraan. LG secara resmi menambah kemitraannya dengan Ingram Micro, distributor produk teknologi global terkemuka.
Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas distribusi dan layanan LG, serta membuka peluang kerja sama dengan mitra-mitra baru.
Pendekatan kemitraan strategis semacam ini juga banyak diadopsi pelaku industri, seperti yang dilakukan Dell EMC dalam membekali mitra bisnisnya.
Dengan memperkuat ketiga pilar strategis ini, LG berambisi untuk menjadi rujukan utama kebutuhan media penampil untuk kebutuhan komersial di pasar dalam negeri.
Perusahaan juga mengharapkan dengan tiga strategi ini mampu meningkatkan penjualan di tahun depan hingga double digit.
Ekspansi dan konsolidasi bisnis B2B ini menandai babak baru bagi LG dalam menghadapi persaingan pasar teknologi Indonesia yang semakin dinamis. (Icha)
