spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Ternyata, Teknologi AI dan Cloud Bisa Dukung Pengembangan Genomik Lho!

Telko.id – Teknologi AI dan cloud ternyata bisa mendukung pengembangan Genomik lho! Terutama untuk kemajuan sector kesehatan Indonesia. Itu sebabnya, Huawei pun turut mendukung pengembangan genomik di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi mutakhirnya, Kecerdasan Artifisial (AI) dan cloud.

Hal tersebut disampaikan Huawei sebagai respon atas pembahasan yang mengemuka pada webinar bertajuk ‘Artificial Intelligence for Genomic Development’ yang diselenggarakan oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA).

President Korika Prof Hammam Riza menyampaikan penghargaan untuk kolaborasi quadhelix yang fokus pada salah satu bidang prioritas Stranas KA Indonesia 2045, yaitu bidang kesehatan.

Pada webinar yang menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka di sektor kesehatan maupun industri, seperti Setiaji, Kepala Digital Transformasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Mego Pinandito, Deputi Kepala BRIN Bidang Kebijakan Pembangunan; Arnaldo Marulitua Sinaga, Rektor IT Del; Prof. Amin Soebandrio, Ketua Umum Eijkman; dan Jason Zhang, CEO Huawei Cloud Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut mengungkap bahwa ilmu genomik sangat penting untuk terus dikembangkan karena penerapannya sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan berbagai bidang, seperti kesehatan, bioteknologi, hingga antropologi.

Di bidang kesehatan sendiri, ilmu genomik dan teknologi genetik berperan kritikal dalam mendukung efektivitas diagnosis, pengobatan, maupun pencegahan suatu penyakit. Terlebih, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan jumlah kelahiran baru yang berjumlah jutaan serta ragam penyakit yang muncul tiap tahunnya.

Terkait dengan kepentingan ini, pemerintah Indonesia pun makin memberikan perhatian terhadap perkembangan industri genetika di negara ini. Teknologi sekuensi gen juga menjadi teknologi utama yang perlu ditingkatkan efektivitas serta efisiensinya oleh industri genetika Indonesia dengan salah satunya memanfaatkan AI atau Kecerdasan Artifisial.

Pada sambutannya, Setiaji, Kepala Digital Transformasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, “Terdapat terobosan baru yang terlihat dari dampak yang ditimbulkan oleh pengurutan dan analisis gen pada sektor kesehatan, pertanian, maupun peternakan. Ketika para peneliti mampu melakukan pengurutan dan analisis DNA, sistem Kecerdasan Artifisial (AI) dapat membantu mereka untuk memahami cetak biru genetik spesifik yang mengatur semua aktivitas organisme secara lebih cepat, lebih murah, dan lebih tepat.

Dengan insight ini, peneliti dapat membuat keputusan tentang perawatan, organisme yang berpotensi terpengaruh di masa depan, mutasi mana saja yang dapat menyebabkan penyakit yang berbeda, dan bagaimana mempersiapkan masa depan.

Terkait ini, Indonesia membutuhkan Huawei dan para penyedia teknologi AI terkemuka di dunia lainnya untuk menyediakan solusi AI dan TIK mutakhir guna membantu peneliti medis melakukan penelitian dan pengembangan gen yang lebih efisien.

Sementara itu, Jason Zhang, CEO Huawei Cloud Indonesia mengatakan, “Pengurutan dan pengembangan gen perlu mengandalkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi dan sejumlah besar daya komputasi. Hanya komputasi awan yang dapat mendukungnya dan Huawei Cloud dapat menjadi pilihan terbaik”.

Huawei Cloud akan menghadirkan dorongan baru bagi industri genetika dengan menggabungkan teknologi baru seperti cloud, kecerdasan buatan, dan 5G. Dengan teknologi-teknologi tersebut, Huawei Cloud telah menyesuaikan beberapa solusi pengurutan gen yang sangat terintegrasi untuk pelanggan, membantu mereka mencapai pengurutan yang lebih cepat, analisis yang lebih cepat, dan inovasi teknologi yang lebih cepat.

Sehubungan dengan pemanfaatan AI, Mego Pinandito, Deputi Kepala BRIN Bidang Kebijakan Pembangunan mengatakan, “Kecerdasan Artifisial atau AI di Indonesia makin intensif pemanfaatannya. Ini sejalan dengan semangat mendukung keberhasilan transformasi digital di Indonesia, serta menjadikan Indonesia sebagai negara maju berbasis riset dan inovasi”.

Lebih lanjut, Pinandito juga menyebutkan bahwa Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) menerapkan Strategi Nasional (Stranas) AI untuk pemanfaatan di bidang prioritas kesehatan, reformasi birokrasi, riset dan edukasi, pangan, dan smart city. Menimbang pentingya AI, kami sangat mengapresiasi peran aktif Huawei dalam memberikan dukungannya selama ini.

Dipandu oleh Komitmen “I Do” Huawei, Huawei sebagai penyedia ICT global terkemuka, selalu berusaha untuk mendukung ekosistem dalam digitalisasi dan transformasi. Huawei juga telah meluncurkan program akselerasi Spark pada tahun 2020 yang bertujuan untuk mempromosikan dan memulai kolaborasi guna mendorong pengembangan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia, sekaligus dalam rangka meningkatkan, memberi manfaat, dan mempercepat ekonomi digital.

Program ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekosistem Huawei, mengingat Huawei memiliki akses ke 197 perusahaan yang masuk ke dalam daftar Global Fortune 500.

Selain itu, Huawei App Store dan Cloud Marketplace saat ini juga telah memberikan akses ke 700 juta pengguna Huawei Mobile dan Cloud secara global yang menjadikan para pengguna dapat memanfaatkan ekosistem tersebut untuk menjual ke Huawei, menjual dengan Huawei, dan menjual melalui Huawei.

Saat ini, lebih dari 40 startup berpartisipasi dalam program ini. Sementara, terdapat 1.000 startup lainnya yang sedang dalam proses untuk berpartisipasi.

Di bawah program ini, Huawei akan menginvestasikan lebih dari $100 juta dalam tiga tahun ke depan. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU