spot_img
Latest Phone

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

ARTIKEL TERKAIT

Apple Kirim Pesawat Kargo Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Tarif Baru

Telko.id – Dalam langkah tak biasa, Apple dikabarkan mengerahkan lima pesawat kargo penuh dengan iPhone dan produk lainnya dari India dan China ke Amerika Serikat—hanya dalam tiga hari.

Aksi kilat ini terjadi pekan terakhir Maret, tepat sebelum kenaikan tarif impor AS berlaku. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Berdasarkan laporan eksklusif The Times of India, keputusan Apple ini dipicu oleh kebijakan baru pemerintahan Trump yang memberlakukan tarif impor 10% mulai 5 April.

Tarif ini berlaku untuk berbagai produk elektronik, termasuk smartphone. Biasanya, perusahaan teknologi tidak melakukan pergerakan inventaris besar-besaran di akhir kuartal pertama.

Baca juga : Apple Perluas Pabrik di Brasil untuk Hindari Tarif Tinggi Trump

Namun, untuk hindari tarif impor AS yang baru, Apple tampaknya lebih memilih strategi ini demi satu tujuan: mempertahankan harga ritel tanpa menaikkan beban konsumen.

Seorang pejabat tinggi India yang dikutip dalam laporan tersebut mengungkapkan, “Ini upaya Apple untuk mengamankan stok sebelum tarif berlaku. Dengan begitu, mereka bisa menunda kenaikan harga di pasar AS.”

Langkah ini dinilai sebagai respons cepat untuk meminimalkan dampak finansial tanpa harus membebankan biaya tambahan kepada pelanggan.

Strategi Apple Hadapi Kenaikan Tarif

Menurut analisis, pengiriman massal ini memberi Apple cadangan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar AS selama beberapa bulan ke depan.

“Dengan stok yang sudah ada di gudang AS sebelum tarif naik, Apple bisa menghindari lonjakan harga instan,” jelas sumber industri. Namun, pertanyaan besar muncul: apa yang terjadi setelah stok ini habis?

Seorang insider mengungkapkan, “Kenaikan harga hanya di AS tidak realistis. Dampaknya harus merata di pasar utama, termasuk India.”

Artinya, konsumen di berbagai negara mungkin akan merasakan efek domino dari kebijakan tarif ini—meski Apple belum mengonfirmasi rencana kenaikan harga secara resmi.

Dampak Jangka Panjang bagi Konsumen

Langkah Apple hindari tarif impor ini memang cerdik, tetapi bersifat sementara. Jika tarif tetap berlaku, perusahaan mungkin tak punya pilihan selain menyesuaikan harga.

“Ini hanya soal waktu sebelum harga iPhone dan produk lain naik,” kata seorang analis pasar. “Pertanyaannya, seberapa besar kenaikannya dan apakah konsumen masih mau membeli?”

Di sisi lain, kebijakan Trump ini juga memicu kekhawatiran di kalangan produsen teknologi. TSMC, pemasok utama chip Apple, disebut-sebut sedang didorong untuk membangun pabrik di AS.

Jika ini terjadi, biaya produksi bisa melonjak—dan sekali lagi, konsumen yang mungkin menanggung bebannya.

Bagi Anda yang berencana membeli iPhone dalam waktu dekat, mungkin ini saat tepat sebelum harga berubah.

Namun, bagi Apple, tantangan sesungguhnya adalah menjaga keseimbangan antara keuntungan perusahaan dan kepuasan pelanggan di tengah gejolak kebijakan perdagangan global. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU