Telko.id – Apple baru saja mengumumkan rencana besar mereka di bidang kecerdasan buatan, dan ini bukan sekadar pembaruan biasa.
Setelah sukses meraih pendapatan fantastis sebesar $102,5 miliar di kuartal IV, CEO Tim Cook membocorkan strategi berikutnya yang bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC, Cook mengungkapkan bahwa meski permintaan pasar sangat tinggi, Apple masih menghadapi kendala pasokan untuk beberapa model iPhone 17 dan seri 16 tahun lalu.
Namun, yang lebih menarik perhatian adalah komitmen Apple terhadap pengembangan kecerdasan buatan. Setelah penundaan bertahun-tahun, akhirnya Siri yang dirombak total dengan AI akan diluncurkan tahun depan.
Lalu, apa yang membuat pengumuman ini begitu spesial? Tidak hanya tentang Siri yang lebih pintar, tetapi juga tentang visi Apple membangun ekosistem AI yang lebih terbuka.
Setelah kerja sama dengan OpenAI pada 2024, raksasa teknologi asal Cupertino ini berencana menjalin lebih banyak kemitraan dengan penyedia AI lainnya.
Cook dengan tegas menyatakan niat Apple untuk memperluas jaringannya di dunia kecerdasan buatan, meski tidak merinci perusahaan mana saja yang akan diajak bekerja sama.
Siri Baru Akhirnya Tiba, Tapi Kapan?
Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Siri yang telah dijanjikan sejak lama akhirnya akan meluncur pada Maret 2026. Sebenarnya, Apple seharusnya merilis pembaruan Siri tahun ini, namun peluncurannya tertunda lagi.
Penundaan ini membuat banyak penggemar setia Apple bertanya-tanya: apakah perusahaan ini mulai kehilangan inovasi seperti yang dikhawatirkan beberapa pakar?
Namun, data keuangan Apple menunjukkan cerita yang berbeda. Perusahaan ini justru menunjukkan performa yang sangat kuat dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan 10-12% untuk kuartal Desember.
Angka ini cukup mengesankan mengingat pengiriman smartphone global turun 17% di Q4, di mana Apple justru berhasil menyalip Samsung.

Strategi AI Apple: Dari Tertutup Menuju Terbuka
Perubahan paling signifikan dalam strategi Apple adalah pergeseran dari pendekatan tertutup menuju kolaborasi yang lebih terbuka. Kerja sama dengan OpenAI pada 2024 menjadi titik balik penting, dan kini Apple mengonfirmasi akan menjalin lebih banyak kemitraan serupa.
Ini menunjukkan kesadaran Apple bahwa dalam perlombaan AI, tidak ada perusahaan yang bisa berjalan sendirian.
Pendekatan baru ini mirip dengan yang dilakukan kompetitor seperti Xiaomi, yang bakal menggunakan Snapdragon 8 Elite 2 untuk seri terbarunya. Kolaborasi antar perusahaan teknologi semakin menjadi kunci dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Baca Juga:
Tantangan di Balik Kesuksesan
Di balik angka pendapatan yang mengesankan, Apple menghadapi tantangan tidak kecil. Cook mengungkapkan bahwa perusahaan menanggung biaya tambahan sebesar $1,1 miliar akibat tarif pada kuartal September.
Yang lebih mengejutkan, Apple memperkirakan biaya tarif untuk kuartal Desember akan mencapai $1,4 miliar.
Biaya tambahan ini tentu berdampak pada strategi pricing Apple ke depan. Namun, dengan Erajaya Digital yang menambah 101 gerai baru, distribusi produk Apple di Indonesia justru semakin menguat. Ini menunjukkan bahwa meski menghadapi tantangan global, pasar regional tetap menjadi prioritas.

Masa Depan Apple Intelligence
Dengan rencana peluncuran Siri AI pada Maret 2026 dan perluasan kemitraan AI, Apple sedang membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerdas.
Pertanyaannya, apakah ini akan cukup untuk mempertahankan posisi Apple di puncak? Atau justru menunjukkan bahwa Apple mulai kehilangan keunggulan inovatifnya?
Yang pasti, perkembangan AI Apple ini sejalan dengan tren global dimana kecerdasan buatan menjadi kompetensi utama. Seperti yang dilakukan Indosat dengan pelatihan AI untuk generasi muda, penguasaan teknologi ini menjadi kunci kesuksesan di era digital.
Apple telah membuktikan kemampuan mereka dalam menghasilkan pendapatan yang solid, bahkan di tengah tantangan pasokan dan biaya tarif yang membengkak.
Kini, semua mata tertuju pada Maret 2026 – apakah Siri baru Apple akan menjadi game changer yang ditunggu-tunggu, atau sekadar pembaruan biasa yang tertunda? Jawabannya akan menentukan apakah Apple bisa mempertahankan mahkotanya sebagai raja inovasi teknologi. (Icha)


