Telko.id, Jakarta – Asus berhasil mempertahankan hegemoninya sebagai brand laptop gaming nomor satu di Indonesia. Menurut data terbaru GFK per Januari 2019, Asus menguasai pasar laptop gaming Indonesia dengan market share sebesar 60%.
Angka yang diraih Asus tersebut meningkat dari 57,6% pada periode yang sama di tahun sebelumnya Januari 2018.
Data GFK juga menyebutkan market share Asus di pasar laptop gaming Indonesia berada jauh di atas kompetitornya, yaitu merek A di peringkat kedua dengan market share 13,5%, dan merek B di peringkat ketiga dengan market share 11,5%.
Di segmen gaming harga di bawah Rp 15 juta, Asus menguasai 46,4 persen pasar. Adapun di segmen harga di bawah Rp 20 juta, posisi Asus sangat kuat dengan 70,2 persen, sementara di laptop gaming Rp 20 juta ke atas, penguasaan pasarnya mencapai 72,5 persen.
{Baca juga: Asus ROG G703GX, Laptop Gaming Pertama dengan GeForce RTX 2080}
“Kami tidak bisa menjadi nomor satu tanpa gamer dan konsumen setia yang telah percaya dengan kualitas produk Asus ROG,” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS South East Asia.
“Misi kami selalu menghadirkan yang terbaik untuk konsumen, termasuk kualitas, layanan, serta pilihan terbaik,” jelas Jimmy menambahkan, dalam keterangannya, Senin (25/3.2019).
Tak cuma di Indonesia, Asus juga mengukuhkan posisinya sebagai produsen laptop terdepan di dunia, termasuk kawasan Eropa Timur. Riset pasar terbaru menunjukkan bahwa Asus telah menjadi pemimpin di Eropa Timur sejak lama.
Dan pada Januari 2019 lalu, Asus terus mengungguli merek lain dengan rata-rata pangsa pasar 25%. Selain itu, ASUS menduduki peringat No.1 di 5 negara, termasuk Rumania, Serbia dan Hongaria dengan pangsa pasar hampir 40%.
Di kawasan Eropa Timur sendiri, ketertarikan serta permintaan atas Esports sedang melejit, membuatnya menjadi pasar gaming yang sangat berkembang dan akan menjadi pasar yang sangat penting seperti kawasan Asia Tenggara di masa datang.
Di pasar kelas atas (di kisaran lebih dari USD $1.200), Asus juga menguasai pangsa pasar rata-rata 28%. “ROG” atau Republic of Gamers telah menjadi brand yang identik dengan perangkat gaming kelas atas di pasar Esports yang tumbuh cepat di Eropa Timur.
{Baca juga: Alasan Asus “Berani” Gabungkan AMD dan Nvidia}
Sementara itu, mengawali tahun 2019, Asus juga menghadirkan jajaran laptop gaming ROG terbaru yang ditenagai oleh chip grafis NVIDIA GeForce RTX terbaru.
Salah satunya adalah Asus ROG G703GX yang merupakan laptop gaming berbasis GeForce RTX 2080 pertama di Indonesia. Laptop yang dikatakan sebagai “Penakluk PC Desktop” ini hadir dengan performa ultra-kencang yang disokong oleh hardware kelas atas terbaru.
Selain ditenagai oleh chip grafis GeForce RTX 2080, ROG G703GX juga hadir dengan prosesor ultra-kencang yaitu Intel Core i9 versi factory overclocked. Berbagai keunggulan dari seri pendahulunya juga tetap dihadirkan, seperti sistem pendingin khusus sehingga memastikan performa stabil disegala kondisi.
Selain ROG G703GX, Asus juga merilis ROG Strix Scar II GL504GW dan GL704GV yang masing-masing ditenagai oleh chip grafis NVIDIA GeForce RTX. ROG Strix GL504GW Scar II hadir dengan peningkatan performa grafis berkat pembaruan dari sisi chip grafis yang kali ini disokong oleh GeForce RTX 2070.
Selain itu, laptop ini sudah menggunakan layar 144Hz dengan response time 3ms yang merupakan standar untuk para pemain eSports profesional.
Sementara ROG Strix GL704GV Scar II menggunakan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2060 yang lebih powerful dibandingkan dengan pendahulunya.
Salah satu keunggulan laptop gaming ini adalah ukuran layarnya yang besar, yaitu 17 inci dengan refresh rate 144Hz dan response time 3ms. Meski layarnya besar, laptop ini tetap tampil ramping berkat penggunaan bezel layar yang sangat tipis.
Bersamaan dengan inovasi produk, Asus secara aktif melakukan diversifikasi kolaborasi pemasaran untuk memperkuat posisi merek dengan mensponsori kompetisi dan pemain esports, dan kolaborasi dengan KOL dan media.
{Baca juga: Asus ROG Zephyrus S GX701, Ringkas tapi Powerful}
Asus juga bekerja sama dengan jaringan distribusi online dan offline untuk membangun fondasi yang kuat di pasar game Eropa Timur. [HBS]