spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Apple Mulai Berpikir untuk Merakit iPhone di Kampung Halaman

Telko.id – Apple dikabarkan telah meminta dua perusahaan yang membuat iPhone di China, yakni Foxconn dan Pegatron, untuk mengeksplorasi ide untuk memindahkan manufaktur perangkat ke AS.

Laporan dari Nikkei Asia Review, mengutip sumber tanpa nama ini datang satu minggu setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS. Seperti diketahui, pada bulan Januari lalu, Trump mengatakan bahwa ia ingin agar Apple merakit komputer dan perangkat mereka yang lainnya di dalam negeri, dan bukannya di negara lain.

Sementara penjualan iPhone telah mengalami penurunan dan mengurangi penjualan perusahaan secara keseluruhan, Apple tetap perusahaan yang paling berharga di dunia, dan margin keuntungan karena metode manufakturnya berkontribusi untuk itu. Tapi Trump telah menunjukkan ia ingin mendorong Apple untuk berubah, tidak hanya terkait manufaktur, tetapi juga persoalan enkripsi. Ia mengusulkan pemboikotan atas Apple selama kontroversi perusahaan tersebut dengan FBI awal tahun ini, lantaran Apple tidak mau membantu akses penegakan hukum iPhone. Dan kini Trump adalah presiden terpilih.

Sementara itu, niatan Apple untuk memindahkan manufakturnya dari China ke AS ini tidak terlalu ditanggapi antusias oleh pimpinan Foxconn, Terry Gou. Masalah biaya kemungkinan menjadi penyebabnya, karena pembuatan iPhone di AS akan memakan biaya “lebih dari dua kali lipat” dari sebelumnya.

Reaksi yang kurang lebih sama juga ditunjukkan oleh Pegatron. Kekhawatiran akan biaya kembali menjadi alasannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU