Telko.id – Setelah beberapa hari lalu proyek Palapa Ring paket Barat yang memiliki panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km resmi ditandatangani, hari ini gantian paket Tengah yang mendapat gilirannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, selaku Ketua Komite Percepatan Penyiapan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyatakan proyek Palapa Ring Paket Tengah adalah proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang tercepat progresnya.
“Proyek ini juga termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016,” ucap Darmin Nasution dalam acara penandatanganan MoU Proyek Palapa Ring Paket Tengah, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jakarta, Jumat (4/3).
Sekedar informasi, proyek ini memiliki multiplier effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga terpilih menjadi Proyek Prioritas yang mendapatkan dukungan KPPIP dalam Permenko No 12 Tahun 2015.
“Proyek ini bisa menjadi titik awal kesuksesan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU, terutama dengan menggunakan skema Availability Payment yang dapat meningkatkan kelayakan proyek dan selama ini belum pernah digunakan dalam proyek infrastruktur yang lain,” lanjut Darmin.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo), Rudiantara, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk Proyek Palapa Ring Paket Tengah dengan PT Len Telekomunikasi Indonesia sebagai konsorsium Pandawa Lima dengan nilai proyek sebesar Rp1,38 Triliun.
Paket Tengah sendiri nantinya akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.
Proyek Palapa Ring merupakan salah satu Proyek infrastruktur Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Perpres No 3 Tahun 2013. yang juga dikategorikan sebagai Proyek Prioritas Nasional.
Pada saat yang bersamaan, dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Penjaminan
untuk Proyek antara PT Len Telekomunikasi Indonesia dengan PT Penjaminan infrastruktur lndonesia (Persero) yang merupakan pelaksana single window policy penyediaan penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan dengan swasta. serta Perjanjian Regres antara PT Pll dengan Menkominfo selaku PJPK.
“Ini pekan sejarah. Dalam waktu seminggu kita tanda tangan 2 kontrak. Saya berharap financial closing-nya cepat,” ucap Rudiantara.
Sementara untuk urusan TKDN, Menteri yang akrab disapa Chief RA ini menambahkan bahwa pada paket barat dan tengah pemerintah belum memasukan unsur tersebut. Namun Ia menegaskan bahwa pada paket timur nanti, yang diharapkan bisa ditandatangani pada kuartal keempat tahun ini, tingkat kandungan dalam negeri akan dimasukkan.
“Sampai kemarin ada 7 peserta yang mengikuti pra kualifikasi untuk timur dan saya harapkan penandatanganan untuk timur paling lambat pada bulan pertama di kuartal keempat,” katanya.
Ia juga mengharapkan agar proyek di paket barat dan tengah sudah berjalan sebelum paket timur diumumkan pemenangnya.
“Sebelum paket timur diumumkan pemenangnya, saya harap di paket barat dan paket tengah sudah berjalan proyeknya,” pungkasnya. [ak/if]