spot_img
Latest Phone

Xiaomi Smart Display Max 100, Layar Pintar Ultra Besar Pertama di Indonesia

Telko.id - Xiaomi Indonesia meluncurkan Xiaomi Smart Display Max...

Garmin Connect, Bisa Rancang Rute Lebih Personal dan Menyenangkan

Telko.id - Dalam aplikasi Garmin Connect terdapat fitur khusus...

Oppo Campus Ambassador, Siapkan Talenta Muda di Bidang Teknologi dan Digital

Telko.id – Oppo Indonesia memperkenalkan program terbaru Oppo Campus...

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

ARTIKEL TERKAIT

Pemerintah Dukung eSport Jadi Olahraga Prestasi

Telko.id – eSport saat ini masih banyak menjadi olahraga rekreasi. Belum professional. Padahal, eSport ini memiliki masa depan yang bagus. Itu sebabnya, pemerintah pun berniat untuk mendukung eSport ini menjadi olahraga prestasi.

“Posisinya, eSport ini sekarang masih menjadi olahraga rekreasi, belum prestasi. Nanti, kami dari pemerintah akan mendorong kearah olahraga prestasi. Diharapkan, ke depan dapat menjadi duta branding Indonesia juga di luar negeri,” ujar Raden Isnan, Deputi Pemberdayaan Olahraga Kemenpora ketika menghadiri pembukaan Indonesia Games Championship (IGC), Selasa (6/3/2018).

Dengan masuknya eSport sebagai olahraga prestasi, maka atlitnya juga harus professional. Di mana, si atlit harus melakukan latihan rutin dan mengikuti kompetisi.

“Kami selaku pemerintah akan mengakomodasi sebuah studio untuk memfasilitasi para gamer berlatih eSport,” kata Raden menunjukan keseriusan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Raden menambahkan “Di Kemenpora memang ada studio yang dapat dipergunakan, tapi kami belum mengetahui standar dari tempat pelatihan eSport itu seperti apa”.

“Jadi ayo, para insan yang terlibat di industry ini, seperti media, gamer, hingga publisher untuk mengunjungi kantor Kemenpora,” tutur Raden menambahkan. Tujuannya, sudah pasti untuk berdiskusi membahas industri serta perlengkapan apa saja yang dibutuhkan.

Raden pun berharap untuk mendukung industri eSports di Indonesia, harus sering diadakan kompetisi. Menurutnya, dengan semakin seringnya kompetisi digelar, potensi menemukan pemain berbakat akan lebih besar.

“Potensi pemain eSport di Indonesia ini harus dikembangkan lewat kompetisi. Kalau bisa, tidak hanya satu kompetisi, tapi ada tiga hingga empat kompetisi, dalam setahun” tukasnya. Selain itu, kompetisi juga bisa menjadi sarana agar eSports lebih dikenal masyarakat luas.

Selain itu, Raden juga berharap bahwa eSport ini dapat masuk dalam salah satu cabang oleh raga Asian Games. Namun, pada Asian games kali ini eSport akan tampil dalam eksibisi saja. Namun, jika memang nantinya diminati oleh banyak peserta Asian Games 2018 maka, Isnanta memperkirakan peluang eSport diterima sebagai cabor resmi bisa semakin besar.

Bagi Telkomsel sebagai salah satu pendukung Indonesia Games Championship 2018 ini, eSport memiliki arti yang cukup penting dalam bisnisnya. Dimana, selain melalui kartu kredit dan lainnya, para gamer ini juga membeli produk dari Telkomsel.

“Kira-kira, pendapatan Telkomsel dari para gamer ini mencapai 20-30% dari total pendapatan digital kami,” ujar Auliya I Fadli, GM Game and Apps Telkomsel menjelaskan usai pembukaan.

Menurutnya, dari total berkisar 190 juta pelanggan Telkomsel, ada sekira 40 juta pelanggan yang menggunakan pulsa untuk transaksi game.

Game yang digunakan pelanggan itu bervariasi itu mulai dari casual hingga hardcore. Untuk hardcore, pemainnya itu  biasanya mampu menghabiskan pulsa sekitar Rp100 hingga 200 ribuan. Sementara yang casual, menghabiskan pulsa.mulai Rp25 hingga 50 ribu, untuk transaksi game.

“Proyeksi growth 20 hingga 30 persen pengguna Telkomsel,”tutup Fadli. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU