Latest Phone

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Ini Dia 5 Point Penting Dalam Internet of Things Pada 2017

Telko.id – Pada tahun 2017, Internet of Things akan terus terjadi kompleksitas. Namun, banyak perusahaan pun sudah menemukan keunikan dari IoT ini. Terlebih IoT ini terus membuktikan relevansi dan pentingnya dalam strategi transformasi digital organisasi.

Hal tersebut terjadi pada organisasi besar maupun kecil mulai melakukan investasi untuk IoT ini pada tahun 2016 karena menyadari peluangnya dapat memperluas meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan mendorong pertumbuhan bisnis. Di paruh kedua tahun 2016, pemain besar mulai mengakui bahwa untuk mengembangkan solusi IoT ini tidak perlu sendiri. Pasalnya, keselarasan menjadi faktor penting untuk membuat IoT ini tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan pengalaman selama 2016 itulah maka ada 5 faktor penting yang akan terjadi pada IoT ini di tahun 2017. Apa saja?

Dampak bisnis atau ROI dan Security

Dalam berbisnis tentu return of investmen menjadi penting. Memang, banyak perusahaan melihat bahwa masa depan dari proyek IoT ini sangat menggiurkan. Namun, perlu ada bukti bahwa investasi yang ditanamkan juga akan memberikan return yang sesuai dengan konsep. Itu sebabnya, perlu benar-benar memahami nilai bisnis dari IoT yang diadopsi. Jika tidak maka ROI tidak akan menarik bahkan akan cenderung lambat dan tidak merata. Lalu, setelah masalah ROI terpecahkan maka ‘ganjalan’ berikutnya adalah masalah security.

Pada tahun 2016, RCR Wirelss mencatat bahwa terjadi penolakan besar terhadap IoT ini. Seperti yang pernah di sampaikan oleh botnet yang membuat perangkat IOT, yang menutup 1.600 situs di AS. Sebulan kemudian, serangan besar terjadi pada Dyn yang menyebabkan pemadaman internet besar di Amerika Serikat dan sebagian Eropa Barat. Menurut analis dan pakar industri, ini hanya awal.

Pada tahun 2017 ini, hacker akan terus mengeksploitasi kerentanan perangkat IOT untuk memulai serangan lain, bukan hanya kompromi perangkat. Untuk membantu melawan pertempuran ini, pasar IOT perlu bersama-sama untuk mengembangkan praktek keamanan yang membuat perangkat lebih tahan terhadap serangan. Perusahaan perlu menerapkan keamanan tingkat tinggi sehingga jaringan IoT mereka tidak dapat di retas dan aman. Itu sebabnya, diperlukan alat yang terus menerus di perbaharui dan memantau potensi atau celah keamanan. Jika tidak maka 2017 ini akan menjadi tahun nya hacker IoT.

Peningkatan Fokus Dalam Penggunaan Vertikal

Banyak tipe dari IOT ini berasal dari segmen konsumen. Mulai dari monitor bayi yang terhubung, lemari es, toilet dan lainnya. Namun, pada tahun 2017 ini, industri juga harus fokus melakukan pengembangan pada kasus penggunaan yang vertikal. Seperti pemeliharaan untuk peralatan manufaktur, efisiensi energi secara otomatisasi dalam bangunan, monitoring untuk transportasi dan connected vehicles untuk manajemen transportasi. Dengan menciptakan blueprints dan solusi arsitektur untuk penggunaan umum, maka akan banyak pelajaran yang dapat diambil dari industri lain yang akan membuat IoT ini akan lebih cepat berkembang.

Akses Open-Source dan Konsolidasi IOT Platform

Saat ini, pasar IoT terpecah-belah. Pasalnya, banyak sekali platform IoT yang berkembang. Tentu, hal ini sangat membingungkan pasar dan memperlambat proses dalam membangun solusi. Itu sebabnya, diperlukan konsolidasi pasar agar pengembang IoT dapat cepat terjadi dan aman, Perusahaan platform tahun ini harus mulai menemukan keunikan sendiri sehingga dapat bekerjasama dengan industri lainnya.

Faktor lain yang akan sedang dalam pengembangan lebih lanjut adalah upaya menggunakan open source. Memang, saat ini platform open source sudah mulai digunakan dalam proyek-proyek industri, smart city dan industri utilitas. Baru pada tahun 2017 ini, para pemain di industri konservatif tradisional akan lebih nyaman dengan menggunakan open source. Tidak dapat dipungkiri, bahwa upaya menuju open source ini sudah mulai matang dan akan menjadikannya faktor penting dalam proses pembanguan IoT yang lebih cepat lagi.

AI dan Machine Learning Bakal Booming untuk Menampung Data dari Perangkat IoT

Menurut Forrester, akan terjadi peningkatan hingga lebih dari 300% dalam investasi Artificial intelligence pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016. Sebagian data dari IoT memang akan didistribusikan pada cloud. Namun, ada juga yang ditampung dalam Artificial intelligence atau AI dan data center yang akan membantu dalam pengambilan keputusan secara realtime.

Ke depan, AI ini akan mengembangkan kemampuan bahasanya yang lebih alami sehingga dapat membantu untuk lebih menyadari potensi dari koneksi IOT dunia. Akan mulai terbentuk bahasa deskripsi data yang universal sehingga dapat memahami data dari berbagai jenis perangkat. Pendekatan ini akan membantu memecah data di antara jenis IOT, dan dapat diperluas untuk memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan IOT langsung melalui suara atau teks.

Perluasan AI ini menjadi sebuah tantangan. Terutama dalam hal budaya para tenaga kerja. Di negara-negara di mana industri tradisional seperti manufaktur mendominasi, seperti Brazil, kami menemukan dalam studi “Masa Depan Tenaga Kerja” bahwa 41% dari pekerja di Brazil mengatakan mereka khawatir robot mungkin mengambil pekerjaan mereka. Namun, di sisi lain, ada beberapa perusahaan yang menggunakan kesempatan ini untuk melatih karyawan dan mengajarkan mereka keahlian baru. Misalnya, para ilmuwan data yang akan memulai mesin pelatihan untuk berbagai data yang sangat besar jumlahnya dan membantu mesin untuk mengembangkan pengetahuan untuk membaca antara lapisan.

Melalui kemampuan untuk berkomunikasi melalui bahasa lisan, AI akan dapat menafsirkan data berbeda, karena akan dapat memecahnya lebih ringkas, mengidentifikasi dan berbagi nuansa yang tidak akan dinyatakan terlihat dalam petak besar informasi.

IOT Akan Mendorong NFV dan SDN untuk Telekomunikasi

Saat ini IOT sedang bergerak dari sebuah pilot project menjadi project yang akan diimplementasikan. Untuk itu, operator telekomunikasi akan sangat membantu akselerasi investasi yang sudah ditanamkan untuk aset agar dapat mengaktifkan fungsi virtualisasi untuk meningkatkan kemampuan aplikasi yang lebih interaktif. Dengan demikian, nilai perusahaan akan meningkat juga karena aset yang didistribusikan jauh lebih luas. (Icha)

Latest

Sambut Ramadan dan Idul Fitri 1445H, Smartfren Perkuat Jaringan

Telko.id - Menyambut momen Ramadan dan Idul Fitri 1445...

Telkomsel Proyeksikan Lonjakan Trafik Hingga 15,22% Saat RAFI 2024

Telko.id - Telkomsel juga berupaya memastikan kenyamanan komunikasi dan...

Telkomsel Gelar Program ‘Telkomsel Sambungkan Senyuman’ Selama RAFI 2024

Telko.id – Sebagai upaya menciptakan dan menggerakkan dampak sosial...

Acer Indonesia Hadirkan Dua Laptop AI, Swift X 14 AI dan Swift Go 14 AI

Telko.id - Acer Indonesia hari ini (27/3) resmi merilis...

Rekomendasi

Lenovo ThinkStation P8, Terinspirasi Oleh Aston Martin

Telko.id - Lenovo hari ini meluncurkan ThinkStation P8 di Indonesia, workstation baru yang ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Threadripper PRO 7000 WX-Series dan GPU NVIDIA...

Ericsson Bakal Pangkas 1.200 Pekerja di Swedia

Telko.id - Ericsson baru saja mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan sekitar 1.200 karyawan di Swedia. Sebelumnya, tahun lalu, perusahaan juga sudah memberhentikan 8.500 staf, atau...

Food For Good, Cara Sharp Indonesia Ajak Masyarakat Sedekah

Telko.id - Program Sharp Bersedekah kembali menjumpai konsumen Sharp di wilayah Jakarta, Sharp Bersedekah merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) Sharp Indonesia yang digelar...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini