Telko.id – Akibat dari penarikan Samsung Galaxy Note 7 dari pasar menyebabkan perusahaan smartphone asal Korea ini rugi besar. Setidaknya, keuntungan operasional Samsung akan turun hingga US$ 3 miliar, seperti dilansir dari Cnet Asia.
Samsung sebenarnya sudah mencoba untuk mengganti produk yang sama pada konsumen yang terkena kasus baterai pada Samsung Galaxy Note 7. Namun, ternyata kasus tersebut berulang lagu sehingga perusahaan Korea inipun melakukan recall untuk semua produk tersebut.
Padahal, Samsung berharap Galaxy Note 7 ini mampu mengangkat namanya lagi setelah suakses dengan Galaxi S7 nya. Ternyata, harapan itu pupus.
Kerugian operasional yang cukup besar tersebut akan terlihat pada kuartal tiga ini hingga akhir tahun. Kondisi ini pun akan mempengaruhi kuartal pertama tahun 2017 mendatang.
Imbas recall Samsung Note 7 ini juga akan dirasakan oleh supplier yang digunakan pada produk ini. Pacific Crest Research menyatakan bahwa langkah Samsung menghentikan produksi dan penjualan gara-gara Galaxy Note 7 ini memberikan dampak negatif pada beberapa supplier mobile-chip.
Siapa saja? Perusahaan Semiconductor yang banyak digunakan pada bisnis Samsung ini antara lain Maxim Integrated Products (MXIM), Synaptics (SYNA), Qualcomm (QCOM) dan Qorvo (QRVO).
Yang terkena dampak terbesar menurut Pacific Crest Research adalah Maxim karena diperkirakan akan mempengaruhi pendapatan dari Samsung hingga 42%. Yang ke dua adalah Synaptics. Diperkirakan pendapatan dari Samsung ini akan turun hingga 2.9%. Diikuti oleh Qualcomm (2.7%) dan qorvo (2.3%).
Sebaliknya, kejadian Samsung Galaxy Note 7 ini akan memberikan dampak positif pada bisnis Apple (aapl), terutama keluarga iPhone, seperti yang dilaporkan oleh Pasifik Crest.
Analis dari Canaccord Genuity, Michael Walkley mengatakan hal yang sama. Di mana, recall Galaxy Note 7 akan berdampak pada Qualcomm, walapun hanya dalam jangka pendek. Hal tersebut terlihat pada saham Qualcomm yang menurun 3 sen dari angka 30 September lalu. Demikian juga dengan saham Maxim dan Without. Namun, sebaliknya, Synaptics ada kenaikan walapun kecil.
Kondisi ini disikapi oleh Qualcomm dengan menurunkan produksi nya pada bulan Desember hingga Maret mendatang. Namun, kondisi ini menjadi berkah bagi produsen smartphone lainnya dari Cina. Seperti Vivo dan Oppo.
Walau demikian, Qualcomm mendapatkan dampak positif juga. Apalagi terdengar rumor bahwa perusahaan asal Amerika ini tertarik untuk mengakuisisI perusahaan semikonduktor NXP (nxpi). (Icha)