Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

APJII Dukung Upaya Pemerintah ‘Tarik’ Pajak Google

Telko.id – Asosiasi  Penyelenggara  Jasa  Internet  Indonesia  (APJII)  berkomitmen  mendukung  langkah pemerintah untuk mengejar kewajiban pajak dari PT Google Indonesia.

“Kewajiban pajak dari perusahaan yang besar dari layanan  mesin  pencari  Google  ini,  bukan  karena  statusnya  sebagai  perusahaan  asing,  tapi  demi menciptakan kesetaraan dan keadilan merata terhadap seluruh pelaku industri teknologi informasi,” ujar Henri Kasyfi, Sekretaris Jenderal APJII menyatakan dalam keterangan pers nya, Selasa (20/9)

Henri juga menambahkan bahwa “Persoalan Google ini adalah persoalan untuk menciptakan level playing field sama dan fair bagi seluruh pemain konten.

Seperti  diketahui,  masalah  pajak  Google  Indonesia  ini  menyeruak  ke  publik, ketika  perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut menolak diperiksa oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Google Indonesia yang berkantor di Sentral Senayan II, Jakarta Pusat, ini berdalih belum berbentuk badan  usaha  tetap  (BUT),  hanya  beroperasi  sebagai  kantor  perwakilan,  sehingga  Google enggan dipotong pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) terhadap transaksinya di Indonesia.

Padahal catatan Ditjen Pajak,  Google Indonesia terdaftar sebagai badan hukum dalam negeri di KPP Tanah  Abang  III,  dengan  status  sebagai  PMA  sejak  15  September  2011  dan merupakan  “dependent agent” dari Google Asia Pacific Pte Ltd di Singapura.

Henry menambahkan, jika Google dibiarkan tidak membayar pajak, akan terjadi ketidakadilan dalam dunia  usaha.  Sebab  perusahaan  nasional  yang  bergerak  di jasa  tekologi  informasi  telah  dikenai kewajiban  pajak.  Jika  ketidakadilan  ini  dibiarkan  berlarut – larut,  maka  berpotensi  merusak  tatanan industri teknologi informasi nasional.

Selain soal perpajakan, APJII juga mengimbau agar keadilan dan kesetaraan di kalangan pelaku industri juga berlaku di sektor lainnya.  Contohnya, pemerintah harus menjamin  kesehatan industri di bidang akses ke infrastruktur dengan ketersedian dan harga yang sama.

“Misalnya,  jika  level  of  playing  field  dibuat  fair  dan  sama  bagi  semua  operator  akses,  maka seluruh penyelenggara  ISP  punya  akses  yang  digelar  oleh  network  provider  dengan  ongkos  yang  fair,” tambahnya.

Sebelum  kasus  ini  muncul  ke  permukaan,  APJII  sebenarnya pernah  mengingatkan  pemerintah  soal pajak  perusahaan  over  the  top  (OTT)  seperti  Google. 

Ketua  Umum  APJII  Jamalul  Izza  menyatakan potensi pajak dari iklan digital yang lepas di dalam negeri bisa mencapai Rp 15 triliun. Potensi pajak tersebut dihitung dengan menghitung pendapatan OTT global, seperti Facebook, Google, Twitter, dan lain – lain. 

Padahal, jika potensi pajak yang hilang ini bisa dikumpulkan, pemerintah akan memiliki dana jumbo untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di penjuru negeri.

Jamal mencontohkan pendapatan kuartalan Facebook mencapai US$ 2 per user atau menjadi US$ 8 per user per tahun. Jika pengguna Facebok di Indonesia mencapai 100 juta, maka pendapatan Facebook di Tanah Air bisa mencapai US$ 800 juta atau sekitar Rp 10 triliun per tahun. Jika digabungkan dengan OTT lain yang beroperasi di Indonesia, APJII memperkirakan jumlahnya bisa mencapai Rp 100 triliun. Dengan memungut PPN dan PPh, maka potensi pajak yang bisa ditarik negara mencapai Rp 15 triliun.

Dengan  potensi  pajak  besar  itulah,  APJII  mengimbau  agar  seluruh  pemangku  kepentingan  menaruh perhatian  besar  terhadap  persoalan  ini.  Pajak  Google  tidak  hanya  menjadi  tanggung  jawab  Ditjen Pajak, tapi juga pemerintah secara keseluruhan termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika. (Icha)

Latest

Apresiasi Buat Fans, Xiaomi Luncurkan Redmi Note 13 Pro+ 5G Edisi Khusus

Telko.id – Xiaomi sadar bahwa merek ini besar dikarenakan...

Paska Merger, Indosat Bersaing Ketat Dengan Telkomsel di Pedesaan dan Luar Pulau Jawa

Telko.id - Berdasarkan hasil analisis dari Open Signal, penggabungan...

Cybersecurity Center of Excellence, Dibentuk Demi Jaga Ekonomi Digital Indonesia

Telko.id - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat or IOH) dan...

Fitur Smart Switch, Solusi Mudah Pindahkan Data ke Galaxy A15

Telko.id – Ganti device? Hmm pasti muncul pertanyaan, “Wah,...

Rekomendasi

Acer Indonesia Hadirkan Dua Laptop AI, Swift X 14 AI dan Swift Go 14 AI

Telko.id - Acer Indonesia hari ini (27/3) resmi merilis laptop seri Swift generasi terbaru Swift X 14 AI (SFX14-72G) dan Swift Go 14 AI...

Review : Acer Aspire 5 Spin 14 Varian Intel Core i5-1335U

Laptop Multifungsi dengan Segudang Inovasi Telko.id - Acer Aspire 5 Spin 14 (A5SP14-51MTN) mengusung konsep laptop convertible yang mendukung beragam aktivitas sehari-hari dengan fleksibilitas tinggi....

Acer Kenalkan Laptop Gaming Predator Helios Neo 16, Apa Keunggulannya?

Telko.id - Acer resmi meluncurkan laptop gaming Predator Helios Neo 16 terbaru, dilengkapi dengan  Intel Core HX series generasi ke-14 terbaru dan GPU Laptop...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini