Latest Phone

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark 20

Kenapa Operator Investasi di Non-Cellular Untuk IoT?

Telko.id – Operator diseluruh dunia banyak yang sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran era Internet of Things. Berbeda-beda caranya untuk menghadapi ‘serbuan’ dari berbagai device yang akan saling terhubung itu. Operator di Perancis menyikapinya dengan berkomitmen untuk mengimplementasikan teknologi jaringan non-cellular untuk Internet of Things tersebut. Yang digunakan adalah low bandwidth. Tapi beberapa masih menunggu perkembangnya hingga 2017 mendatang, seperti yang disampaikan oleh Keith Dyer dari the mobile network.

Operator SFR/ Altice baru saja menandatangani kerjasama dengan Sigfox untuk di Perancis dan negara lainnya. Itu artinya empat operator besar di negara tersebut komitmen untuk menggunakan teknologi non-cellular menghadapi era IoT. Orange dan Bouygues sudah duluan dengan berkomitmen melayani menggunakan LoRa-based Network.

Operator ini akan menggunakan Sigfox untuk masuk ke pasar, walaupun tidak sesuai untuk LTE atau 2G atau 3G, dilihat dari kebutuhan M2M, tetapi aplikasi yang ada menggunakan low power dan akses low bandwidth.

“Kami memilih Sigfox karena mampu menawarkan tahapan yang terbaik saat ini dan sudah terbangun,” ujara Michel Combes, CEO SFR menjelaskan. Memang, Sigfox bukan yang terbaik, tetapi untuk saat ini sudah sesuai. Terlebih, saat ini Sigfox sudah mengimplementasikan LoRa.

Saat ini, Sigfox sudah mengklai bahwa jaringannya sudah mencakup 92% di seluruh Perancis. Hal itu, bukan menjadi pesaing cellular IoT tetapi akan lebih menjadi komplemen dari layanan IoT.

Beberapa pihak menilai bahwa investasi di IoT non-Cellular akan menghalangi investasi di EC-GSMand NB-IOT, teknologi 3GPP R13 untuk daya rendah IOT seluler. Tapi operator tidak selalu melihatnya seperti itu. Orange Yves Bellego, misalnya, mengatakan bahwa oranye melihat LoRa sebagai solusi yang baik untuk mendapatkan ke pasar dengan cepat, tetapi operator juga cenderung untuk berinvestasi di setara seluler, ketika mereka siap. Itu berarti mungkin ada yang sudah dipasang perangkat LoRa untuk mendukung masa depan. Dan Bellego menilai bahwa ke depan akan membuat Opex lebih rendah. Ide dasarnya adalah untuk memiliki platform inti untuk layanan umum. Tidak peduli, teknologi akses radio apa yang dipakai di akhirnya.

Meskipun Orange akan memiliki beberapa capex untuk implementasi di LoRa, namun SFR tidak demikian karena hanya bertindak sebagai reseller konektivitas dri Sigfor ini. Sehingga tidak akan mempengaruhi Capex nya. Secara teori pun, SFR dapat berpindah platform teknologi jika menginginkan.

Selain itu, situasi di Perancis berbeda dengan pasar di Jerman dan Inggris, di mana operator besar tidak membuat pilihan yang cocok. Di pasar Inggris, Sigfox masuk melalui kemitraan dengan Arqiva, pemilik infrastruktur jaringan. Arqiva pun bertanggung jawab untuk melakukan penandatanganan dengan mitra lainnya. Dan, belum lama ini, Arqiva melakukan penandatangan dengan Wireless Logic sebagai reseller pertamanya.

Vodafone, sebagai operator utama di Inggris dan Jerman, menjadi pemain terdepan dalam mengembangkan NB-IOT tech. Sudah melakukan kemitraan dengan pemasok seperti Huawei, dan juga menjadi anggota pendiri serta ketua Forum NB-IOT. Alasannya utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Di mana, ke depan ada pasar yang sangat besar. Seperti memenuhi kebutuhan pemerintah untuk melakukan smart metering. Dan operator harus melakukan sesuatu untuk itu. Sedangkan saat ini, pilihan teknologi yang ada tidak banyak. Jadi, wajar jika non- cellular network ini digunakan.

Alasan lainnya adalah operator melihat bahwa NB-IOT dan yang 2G setara EC-GSM menawarkan lebih banyak kontrol dan kinerja yang lebih baik. Namun, ketika melihat kebutuhan akan kecepatan maka kecepatan yang ditawarkan oleh 3GPP telah berpindah ke standarisasi dengan varian low power dalam satu tahun terakhir ini.

Menjawab pertanyaan dari TMN, Eric Parsons dari Ericsson mengatakan bahwa operator telah menginvestasikan dananya untuk non- cellular Low Power Wide Area (LPWA) karena sampai sekarang baru teknologi itu yang tersedia. “Teknologi ini ada dan kebutuhan sudah mendesak sehingga wajak jika bisnis tersebut direalisasikan secara positif. Hal itu yang membuat komunitas 3GPP langsung menanggapi solusi tersebut untuk jangka panjang.

Lebih lanjut, Eric menambahkan bahwa “Operator dapat mengambil jaringan yang mereka miliki saat ini dan hanya mengaktifkan kemampuan dalam jaringan dengan grid yang sudah ada, sungguh sebuah langkah aktivasi yang sangat sederhana. Penyebaran pun dapat dilakukan dengan cepat. Ini menjadi aspek yang penting,”

Nokia mengatakan bahwa interoperabilitas dan ketersediaan ekosistem di mana pengembang dapat membangun aplikasi akan menjadi keuntungan inti untuk IOT seluler. “Kami harus menunjukkan pada pelanggan kami bahwa ini adalah pilihan yang tepat atas teknologi lainnya, sehingga harus menunjukkan ekosistem yang luas, dan menunjukkan interoperabilitas,” ujar Eric menambahkan.

Namun, dengan adanya Non-cellular IoT ini tidak semua setuju. Nokia misalnya, melihat bahwa kehandalan dari IoT seluler penggunaan spektrum berlisensi. Seperti yang diungkapkan oleh Ulrich Dropmann dari Nokia yang mengatakan bahwa ada salah satu pengembang yang mendapatkan komplain dari perusahaan karena peralatannya berhenti bekerja beberapa hari setelah ada ‘site’ yang dibangun di dekat kantornya dan menggunakan ISM band yang sama. Hal ini perlu dihindari karena jika menggunakan spektrum yang berlisensi maka kasus tersebut tidak akan terjadi. “Operator itu perlu menjaga kehandalan dan keamanan dari layanan yang diberikan,” sahut Ulrich menjelaskan.

Tentu saja ada beberapa rencana besar untuk membangun IoT seluler. Seperti yang diungkapkan oleh Huang Yuhong, Deputy General Manager China Mobile Research Institute. Yunghong mengatakan bahwa China Mobile akan memiliki penyebaran pada akhir 2016, dengan “sangat besar” dan akan dikomersialkan pada tahun 2017. Lalu, Yunghong juga menjelaskan bahwa tahun 2020, akan ada 10 miliar perangkat IoT seluler di Cina. China Mobile sendiri pun berharap bahwa pada skala tertentu, akan sangat membantu mendewasakan pasar untuk semua orang.

China-MObile-vision

Untuk itu perlu melakukan pergerakan yang cepat. Operator menginginkan chipset yang terintegrasi pada stadar API yang rencananya akan siap dikomersialkan pada akhir 2016. Dengan demikian akan memberikan kemudahan bagi operator untuk menyelaraskan semuanya.

Tentu hal itu menjadi tantangan bagi Semtech dan orang-orang di LoRa camp, dan juga untuk Sigfox, untuk sigap memanfaatkan 12 – 18 bulan yang ada untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. Kemudian mempertahankan karena akan ada ‘serangan’ dari standar teknologi spektrum berlisensi.

Saat ini, tantangan bagi teknologi spektrum berlisensi adalah membangun manfaat sebenarnya dari ekosistem 3GPP. Di mana akan ada standarisasi dengan spesifikasi baru. Tetapi banyak juga kalangan yang melihat lebih tegas. Apakah mau memilih selular atau non selular, operator pasti akan mendapatkan keuntungan. Terutama dari fleksibilitas yang ditawarkan pada pasar mereka.

Lagi pula, yang terjadi pada era IoT itu adalah memperebutkan pasar yang sangat besar. Bayangkan saja, miliaran device akan saling terhubung pada era itu. Demikian juga variasinya yang banyak. Jadi, operator dapat lebih santai memilih teknologi yang akan digunakan. Namun, berbeda dengan Vodafone dan China Mobile yang melihat bahwa kebutuhannya sudah sangat mendesak sehingga perlu membawa standar seluler untuk LPWA IoT ke pasar sekarang. (Icha)

Latest

Erajaya Active Lifestyle, Catat Penjualan Bersih Naik 22,8% YoY

Telko.id - PT Sinar Eka Selaras, Tbk. (ticker code:...

Galaxy AI Bakal Hadir Di Flagship Samsung Lain, Ini Daftarnya!

Telko.id - Samsung Electronics Indonesia resmi mengumumkan ketersediaan Galaxy...

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP, Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Telko.id - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan...

Telkomsel Ramadan Insight 2024, Panduan Bagi Para Pelaku Bisnis

Telko.id - Telkomsel melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise kembali...

Rekomendasi

Oppo Siapkan Beragam Perangkat IoT di 2024

Telko.id - Oppo kembali bakal memperkenalkan sederetan perangkat IoT terbaru nya. Langkah ini merupakan bentuk komitmennya mendukung kesehatan masyarakat Indonesia yang dihadirkan dalam inovasi...

Smart CCTV EZVIZ Kini Berteknologi Smart AI

Telko.id - Memasuki tahun 2024 yang akan menjadi “Tahun AI (Artificial Intelligence), akan ada banyak teknologi baru yang semakin cerdas untuk membantu penggunanya. Salah...

Indonesia Smart Solutions Summit 2023, Ajang Penggiat IoT Unjuk Gigi

Telko.id - Hari ini di Jakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Bersama dengan Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) menggelar Indonesia Smart Solutions Summit (ISSS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini