Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

ZTE ‘Nafsu’ Ingin Trial 5G di Indonesia, Tapi?

Telko.id – ZTE Corporation adalah salah satu pemain dunia yang cukup agresif mengembangkan teknologi 5G. Berbagai inovasi berkaitan teknologi terkini tesebut bakal diperkenalkan pada Indonesia. Sayang, di Indonesia sendiri 5G masih wacana, belum ada sesuatu yang lebih real sehingga pemilik teknologi dapat melakukan uji coba bersama dengan operator.

Itu sebabnya, ZTE sangat berharap pemerintah dapat memberikan ijin frekuensi pada operator sehingga teknologi nya dapat diujicoba 5G.

“Kami belum bisa melakukan ujicoba 5G. Kami menunggu pemerintah menetapkan spektrum yang bisa digunakan untuk tes penerapan 5G. Jika sudah ditentukan, pihak kami bakal melakukan kajian lebih lanjut untuk persiapan penerapannya,” ujar Benjamin Bai, Marketing Director ZTE Indonesia saat jumpa pers di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (2/4/2018).

Benjamin menambahkan “Kita dari sisi teknologi sudah siap. Jika ada kesempatan pasti kita akan melakukan ujicoba”.

Entah karena kurang erat hubungannya dengan operator atau faktor lain, yang pasti, ZTE tidak seperti vendor teknologi lainnya yang sudah sempat melakukan ujicoba. Seperti Ericsson dengan XL dan Huawei dengan Telkomsel pada tahun 2017 lalu.

Padahal, ZTE memiliki kemitraan solusi 5G ini di dunia sudah dengan lebih dari 20 operator telekomunikasi termasuk China Mobile, China Unicom, China Telecom, T-Mobile, Wind Tre di Italia, Telenet di Belgia, VEON, U Mobile di Malaysia dan KT di Korea Selatan. ZTE juga bermitra dengan grup Ooredoo untuk merintis komersialisasi 5G di MENA, yang sudah diresmikan melalui penandatanganan MoU di MWC 2018.

Kemitraan lainnya adalah Red Hat, pemimpin di komunitas OpenStack dan juga usaha untuk menyediakan solusi OpenStack siap pakai untuk pelanggan di seluruh dunia. Solusi VNF dari ZTE sudah mendapatkan sertifikasi Red Hat OpenStack Platform, yang memberikan alternatif solusi bagi para operator telko. Berbagai solusi itulah yang rencananya akan diperkenalkan pada Indonesia.

Selain itu, solusi apa saja yang akan diperkenalkan ZTE ke Indonesia?

Pre5G Merintis Jalan Memasuki Era 5G

Solusi Pre5G merupakan smeningkatkan kemampuan LTE dan juga merintis jalan ke 5G, menjembatani dua teknologi ini agar mampu memberikan layanan baru. Pre5G juga mampu memberi pengalaman yang didukung jaringan 4G UE yang lama. Keuntungan Pre5G antara lain memberikan lebar data selular yang melampaui kecepatan Gbps untuk layanan jenis eMBB, menurunkan OPEX jaringan yang sudah ada dan memastikan evolusi yang mulus ke 5G menggunakan solusi core tervirtualisasi dan cloud RAN. Pre5G juga akan membantu operator menyediakan layanan yang serupa dengan 5G.

Solusi solusi 5G dan Pre5G inipun sudah sempat diperkenalkan ZTE ke Indonesia tahun lalu.

End-to-End IoDT Test Pertama di Dunia dengan standar 3GPP 5G NR Terbaru

ZTE juga akan memperkenalkan membawa test end-to-end untuk interoperabilitas yang berdasarkan standar 3GPP NR untuk membuktikan keunggulannya di bidang 5G. Kerjasama antar sistem 5G air-interface yang didasarkan pada standar 3GPP R15 ini pertama kali dilakukan oleh ZTE, China Mobile dan Qualcomm pada bulan November 2017, di laboratorium inovasi gabungan China Mobile. Uji ini meliputi base station koemrsial 5G air-interface sub-6GHz, dan mampu mencapai kecepatan UE tunggal hingga 1.4Gbps dan latensi 0.04ms.

Kesuksesan sistem air-interface ini merupakan batu loncatan yang vital untuk komersialisasi teknologi sistem 5G air-interface yang baru, sehingga mendorong jaringan 5G untuk memenuhi standar 3GPP. Untuk inovasi teknologi yang end-to-end ini. ZTE pun sempat diber penghargaan “Best Technology Innovation for 5G” di MWC 2018 lalu.

Uji Lapangan 5G Sub-6GHz Pertama di Dunia

Masalah utama yang dihadapi operator adalah luas jangkauan sinyal, inilah mengapa ZTE dan China Mobile melakukan uji lapangan 5G 3.5GHz pertama di Guangzhou. Uji ini merupakan solusi lengkap, yang mencakup 5G Core network, base station dan UE. Bulan Juni 2017, situs pra-komersial pertama untuk 5G sub-6GHz diresmikan, dengan kecepatan puncak mencapai 2Gbps dalam lingkungan pra-komersial. Di bulan November, ZTE dan China Mobile melakukan uji bersama untuk jangkauan sinyal kontinyu dari beberapa base station, yang mampu memberikan jangkauan 5G NR secara terus-menerus.

Produk 5G Komersial End-to-End yang Lengkap

Sebagai pemimpin di bidang teknologi, ZTE memiliki portfolio produk komersial 5G yang siap untuk operator di tahun 2019, termasuk mmWave dan perangkat akses 5G Sub-6GHz, solusi 5G bearer yang beraneka ragam, dan perangkat core network 5G yang fleksibel serta berkinerja sangat tinggi. Untuk akses radio 5G, ZTE memberikan pilihan base station 5G generasi baru yang lengkap, misalnya AAU untuk 5G high frequency atau low frequency, NG BBU dengan kapasitas terbesar di industri, atau RRU dual-mode 4G/5G pertama.

Untuk 5G bearer, ZTE meluncurkan solusi Flexhaul 5G yang meliputi perangkat 1U pertama di dunia yang mendukung antarmuka 10GE, 25GE dan 100GE, serta platform 5G TB-level pertama di industri.

5 Solusi Berkabel ZTE Untuk Percepatan Industri 5G

5G akan membawa banyak perubahan di arsitektur dan model bisnis jaringan, bergantung pada jaringan fix dan juga mobile, oleh karena itu ZTE meluncurkan lima solusi jaringan kabel baru di MWC2018:

Pertama, solusi 5G Flexhaul. Di pertemuan ITU-T SG15 yang baru saja berakhir, SPN yang dipimpin China Mobile dan M-OTN menerima persetujuan standar. Di balik pencapaian itu ada dukungan penuh dari ZTE dan penyedia perangkat lainnya.

Kedua, solusi E-OTN. Solusi E-OTN dari ZTE sudah disempurnakan dari tahun lalu, dan mendukung Telefónica untuk melakukan penerapan komersil MAN lebih dari 100G di Meksiko, yang mempertunjukkan kemampuan komersialnya secara penuh.

Ketiga, solusi “IP + Optical” vPIPE. Didasarkan pada pipe resource pooling dan resource sharing, solusi ini mengubah cara tradisional untuk layanan adaptasi jaringan, dan beradaptasi dengan mudah untuk memenuhi permintaan untuk lalu lintas layanan, sehingga meningkatkan utilitasi sumber daya dan jaringan IP serta Optikal sekitar 40%-60% dan mengurangi CAPEX secara signifikan.

Keempat, solusi Big Video. ZTE mempertunjukkan sistem layanan video PVP OTT yang sudah sukses diterapkan di operator Afrika selatan Cell C. Pengaturan komersi diselesaikan kurang dari empat bulan dan mengumpulkan lebih dari 150 ribu pelanggan dalam tiga bulan.

Kelima, Optical Access Platform, TITAN. Sebagai platform inti dari konvergensi fixed-mobile ZTE untuk 5G, TITAN memiliki lebar data optikal yang kuat dan mendukung 10G PON, NG-PON2 dan teknologi PON 25G/50G. Di samping itu, sudah bisa mendukung akses WDM-PON dan bisa secara simultan mendukung 5G fronthaul agar menghemat sumberdaya fiber dalam jumlah besar.

2/3/4/5G Common Core Solution Terintegrasi Penuh

ZTE Common Core, didasari oleh 3GPP R15 service-based architecture (SBA), meliputi network function services yang berdasar spesifikasi 3GPP serta layanan public network function. Solusi ini mengintegrasikan semua moda akses termasuk fixed-mobile convergence (FMC) dalam layer network function (NF) dan network services (NS). Semua layanan mampu self-contained, digunakan ulang dan dikelola mandiri. Selain menawarkan penerapan mudah dan fleskibel, juga terstandarisasi untuk mengakselerasi inovasi, serta membantu operator terhindar dari upgrade berkala setiap jaringan wireless dan jaringan inti, yang bisa mengurangi TCO (biaya) cukup besar.

Meluncurkan Solusi Big Video Generasi Lanjut

Dengan menjadikan pengalaman pengguna faktor utama kesuksesan di pasar layanan video, ZTE meluncurkan solusi Big Video yang bisa menjadi jawaban atas kecepatan unduh yang lambat, atau latensi tinggi yang sering ditemui sebagian orang. Solusi baru ZTE ini meliputi MEC CDN yang bisa mempercepat unduh, dengan mempertahankan latensi rendah. Arsitektur Internet baru berdasar ICN/CCN akan mampu menangani informasi dan koneksi yang berlebih dan solusi Cloud STB akan menjamin peningkatan layanan serta menghemat TCO bagi operator.

“Kami senang bisa membawa inovasi-inovasi pertama di dunia ini ke Indonesia, karena komitmen kami adalah memberikan teknologi 5G terbaik, dan membantu para mitra telko kami membangun jaringan yang lebih baik dan memberi nilai lebih kepada para pelanggannya. Dengan inovasi 5G kami, harapannya kami dapat terus bermitra dengan operator telekomunikasi di Indonesia untuk membawa teknologi jaringan mereka ke tingkat lanjut,”kata Benjamin Bai, Marketing Director ZTE Indonesia. (Icha)

 

 

Latest

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini...

Indosat SheHacks 2024, Kembali Hadir Dukung Pemberdayaan Perempuan

Telko.id - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui...

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan...

Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan...

Rekomendasi

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyambut baik minat Pemerintah Jepang mengembangkan 5G Open Radio Access Network...

Nokia dan Vivo Sepakati Perjanjian Lintas Lisensi Paten 5G

Telko.id - Nokia hari ini mengumumkan telah menandatangani perjanjian paten lintas lisensi multi-tahun dengan vivo. Berdasarkan perjanjian tersebut, vivo akan melakukan pembayaran royalti kepada...

Telkomsel Bersama ITB Hadirkan Laboratorium Riset 5G Hive

Telko.id – Telkomsel berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam mengembangkan inovasi pemanfaatan teknologi 5G di Indonesia melalui pusat riset teknologi 5G Hive. Kolaborasi Telkomsel...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini